BERITA BANTUL - Nama Taufiq Ismail sudah tidak asing lagi di kancah kesusastraan Indonesia.
Ia adalah salah satu penyair dan juga satrawan terbaik Indonesia, banyak karya-karya yang lahir dari uah tanga Taufiq Ismail.
Seperti salah satu puisi yang berjudul Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka, puisi dengan makna yang sangat mendalam. Berikut ini puisi selengkapnya.
Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Kembalikan Indonesia Padaku' Maknanya Sangat Dalam
Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka
(Taufik Ismail) 1965
Surat ini adalah sebuah sajak terbuka
Ditulis pada sebuah sore yang biasa. Oleh
Seorang warganegara biasa
Dari republik ini
Surat ini ditujukan kepada
Penguasa-penguasa negeri ini. Mungkin dia
Bernama Presiden. Jenderal. Gubernur.
Barangkali dia Ketua MPRS
Taruhlah dia anggota DPR
Atau pemilik sebuah perusahaan politik
(bernama partai)
Mungkin dia Mayor, Camat atau Jaksa
Atau Menteri. Apa sajalah namanya
Malahan mungkin dia saudara sendiri
Baca Juga: Puisi Cak Nun 'Begitu Engkau Bersujud' Sangat Dahsyat Baca dan Resapi Maknanya
Jika ingin saya tanyakan adalah
Tentang harga sebuah nyawa di negara kita
Begitu benarkah murahnya? Agaknya
Setiap bayi dilahirkan di Indonesia
Ketika tali-nyawa diembuskan Tuhan ke pusarnya
Dan menjeritkan tangis-bayinya yang pertama
Ketika sang ibu menahankan pedih rahimnya
Di kamar bersalin
Dan seluruh keluarga mendoa dan menanti ingin
Akan datangnya anggota kemanusiaan baru ini
Ketika itu tak seorangpun tahu
Baca Juga: Puisi 'Krawang-Bekasi' Karya Cahiril Anwar, Baca dan Temukan Perjuangan Perjalanan Seorang Pahlawan
Bahwa 20, 22 atau 25 tahun kemudian
Bayi itu akan ditembak bangsanya sendiri
Dengan pelor yang dibayar dari hasil bumi
Serta pajak kita semua
Di jalan raya.di depan kampus atau di mana saja
Dan dia tergolek di sana jauh dari ibu, yang
Melahirkannya. Jauh dari ayahnya
Yang juga mungkin sudah tiada
Bayi itu pecahlah dadanya. Mungkin tembus keningnya
Darah telah mengantarkannya ke dunia
Darah kasih sayang
Darah lalu melepasnya dari dunia
Darah kebencian
Baca Juga: Puisi Gus Mus: Kurban, Berisi Tentang Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, Sangat Mengharukan
Yang ingin saya tanyakan adalah
Tentang harga sebuah nyawa di negara kita
Begitu benarkah gampangnya?
Apakah mesti pembunuhan itu penyelesaian
Begitu benarkah murahnya? Mungkin sebuah
Nama lebih penting
Disiplin tegang dan kering
Mungkin pengabdian kepada negara asing
Lebih penting
Mungkin
Surat ini adalah sebuah sajak terbuka
Maafkan para studen sastra. Saya telah
Baca Juga: Puisi 'Selamat Idul Fitri' Karya Gus Mus, Cocok Dibagikan Saat Lebaran Tiba
Menggunakan bahasa terlalu biasa
Untuk puisi ini. Kalaulah ini bisa disebut puisi
Maalkan saya menggunakan bahasa terlalu biasa
Karena pembunuhan-pembunuhan di negeri inipun
Nampaknya juga sudah mulai terlalu biasa
Kita tak bisa membiarkannya lebih lama)
Baca Juga: Puisi Cak Nun, Tahajjud Cintaku, Resapi Makna Romantisme Tuhan
Kemudian kita dipenuhi pertanyaan
Benarkah nyawa begitu murah harganya?
Untuk suatu penyelesaian
Benarkah harga-diri manusia kita
Benarkah kemanusiaan kita
Begitu murah untuk umpan sebuah pidato
Sebuah ambisi
Sebuah ideologi
Sebuah coretan sejarah
Benarkah?
Demikian puisi Taufiq Ismail yang berjudul Surat Ini Adalag Sebuah Sajak Terbuka. ***