Kecantikan sebagai Karunia Allah karena Semua Wanita Sebenarnya Telah Memiliki Gen Kecantikannya Masing-Masing

5 Desember 2022, 11:50 WIB
Sudahkah Merasa Benar Dengan HijabMu! Yuk, Self Reminder Bersama Motivasi Hannie Hananto /

KAJIAN-Siapa sih, wanita yang tidak ingin tampil cantik mempesona bak artis dunia seperti Taylor Swift, Salma Hayek, Jennifer Lopez? Mereka tampil dengan balutan sensualitas yang menggetarkan anak Adam.

Wanita zaman sekarang lebih menonjolkan kecantikan fisik. Sementara itu, untuk mengurus diri agar hati dan akhlak menjadi cantik bukanlah prioritas. Padahal kecantikan batin jauh lebih mulia daripada sekedar cantik secara fisik.

Karena kecantikan yang dipusatkan pada keindahan fisik semata tidak menjamin seorang wanita hiup bahagia. Karena kecantikan fisik hanya sementara dan akan rapuh seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Juga: Lebih Anggun dengan Berhijab.

Di dunia ini sebenarnya tidak ada yang namanya kecantikan mutlak. Yang artinya, cantik itu sebenarnya relatif. Si A mungkin mengatakan cantik tapi si B menganggap biasa-biasa saja.

Di berbagai belahan dunia, terdapat berbagai standar kecantikan seorang wanita. Di Jepang, kulit dan wajah putih adalah kunci wanita cantik. Di Iran, wanita cantik identik dengan hidung mancung yang mungil. Di Ethopia, cantik adalah bekas luka cakar. Mereka sengaja membuatnya sendiri engan menyayat perut mereka. Dan masih banyak lagi.

Karena bagaimanapun menjai wanita cantik adalah idaman. Bahkan karena sekedar ingin menjadi cantik, banyak wanita mengolah tubuh mereka, dari operasi plastik, melaukan diet ketat sampai penggunaan produk perawatan tubuh secara bebas.

Setiap wanita memiliki hak asasi untuk mempercantik dirinya, termasuk merawat tubuh dan mempertontonkan keindahan fisik di hadapan orang banyak. Bahkan ada yang beranggapan bahwa tubuh indah merupakan anugerah dari Sang Pencipta yang patut disyukuri dengan menunjukkannya kepada khalayak.

Baca Juga: Agar Hijaber Semakin Cantik Luar Dalam.

Untuk menhilangkan, minimal mengurangi perilku yang bsa merusak akhlak, Islam memberikan seperangkat solusi dalam pergaulan sosial. Di antaranya, senantiasa menjaga kehormatan [QS. An-Nuur 24:31].

Islam adalah agama fitrah. Semua yang diatur dalam al-Qur’an dan As-Sunnah sudah pasti tidak bertentangan dengan nilai-nilai kefitrahan manusia.

Al-Qur’an mengakomodasi fitrah tersebut dengan memberikan kaidah-kaidah tertentu yang harus ditaati, termasuk busana yang dikenakan muslimah agar bisa tampil cantik.

Oki Setiana Dewi, artis dalam film Ketika Cinta Betasbih pernah berkata,”Semua bagian tubuh itu berharga itu telah dikategorikan dengan sebutan aurat, baik laki-laki maupun perempuan. Bagian tubuh perempuan yang termasuk aurat dan harus ditutupi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Kenapa prempuan harus lebih banyak menutup bagian tubuhnya? Sebab perempuan memang dipenuhi dengan bagian tubuh yang berharga dan harus dijaga dengan jilbab atau busana yang menutupnya.”

Seorang muslimah yang yang menghijabi hati saja berarti masih mengabaikan hak tubuh untuk ditutupi dengan busana yang sesuai syariat. Muslim yang berhijab tapi hatinya masih kotor akan mendapat penilaian tersendiri di sisi Allah.

Dan muslima yang tidak berhijab meskipun hatinya bersih juga akan mendapat nilai tersendiri. Yang paling mulia adalah muslimah yang brhijab dan bersih hatinya.

Jika ada muslimah yang sudah berhijab tetapi berakhlak kurang baik, ia harus memperbaiki akhlanya, bukan melepas hijabnya. Berhijab justru akan memotivasi diri untuk lebih bersemangat berbuat kebaikan. Jika ia berbuat dosa, setidaknya ia tidak menambah dosa dengan membuka auratnya.***

Penulis: Mahasiswa Dika Ayu Pramesti, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, STAI Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: kajian islam

Tags

Terkini

Terpopuler