Kalian Tau Tidak Apa Sih Yang Menjadi Ciri Khas Seorang Santri?

- 21 November 2022, 21:01 WIB
Rasulullah Temui Langsung Sayyid Muhammad Al Maliki, Santri yang Jadi Saksi Bergetar Hatinya
Rasulullah Temui Langsung Sayyid Muhammad Al Maliki, Santri yang Jadi Saksi Bergetar Hatinya /facebook/udin/

RELIGION-Menjadi seorang santri tentunya tidak lepas dari ngaji, baca al-Qur’an, menghafal al-Qur’an dan lain sebagainya.

Menjadi seorang santri pasti paham bahwa membaca al-Qur’an bagian dari dirinya yang tidak terpisahkan. Karena dia merasa lebih dekat dengan Allah jika dia tidak meninggalkan untuk membaca kalam-Nya.

Apa itu wirid? Wirid merupakan dzikir yang diulang-ulang. Santri identik dengan wirid dan amalan-amalan. Karena santri sadar bahwa dirinya tidak lepas dari bergantung kepada Allah. Santri menyadari bahwa tangga untuk meminta kepada Allah agar cepat terkabul adalah dengan wirid.

Baca Juga: Mengenal 3 Ciri Khas Pendidikan di Pondok Pesantren.

Senakal-nakalnya santri tetap takut untuk meninggalkan shalat. Karena mereka sudah terbiasa melakukan shalat lima waktu dan shalat sunnah yang lainnya. Seorang santri sudah semestinya selalu diajarkan shalat, karena shalat merupakan penolong untuk memohon kepada Allah SWT.

Santri menyadari bahwa agama ini lah yang menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat. Agama sangat penting, tanpa agama manusia hidup kehilangan arah.

Santri memegang teguh agama dan akan membela agama sampai titik darah penghabisan. Dan apabila ada yang menghina agama maka santri akan marah dan tidak terima.

Karena mereka menyadari bahwa yang memperjuangkan bangsa ini adalah para santri dan kiai yang berjuang sampai titik darah penghabisan. Oleh karenannya santri wajib mencintai bangsa dan negaranya. Kerena bangsa dan negara ini berdiri kerena jasa para kiai dan santri.

Baca Juga: Bagaimana Sikap Seorang Santri dalam Kesehariannya di Pesantren.

Buat apa punya ilmu yang tinggi, setinggi gunung sedalam lautan tapi tidak ada manfaatnya sama sekali. sehingga pasti santri akan dengan senang hati jika ada anak yang ingin mengaji dengannya. Ya walaupun hanya ngaji alif ba ta. Karena dengan begitu dia sudah menjai orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Tidak ada santri yang hidupnya tidak ingn menjadi bermanfaat, semua ingin memiliki hidup yang bermanfaat, karena santri sudah ditanamkan sejak dini di pesantren bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Makannya tidak jarang jika santri telah terjun ke masyarakat, dia malah senang jika bisa ngajar ngaji orang lain, meski anak-anak yang mengaji tetapi tetap mengajar walau pun itu hanya dasar seperti alif ba ta tsa dan lain sebagainya.

Santi selama di Pondok Pesantren sudah di ajari aqidah dan tauhid bahwa segala sesuatu ini terjadi karena Allah yang mengatur. Santri diajari bahwa Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad Saw. Sehingga keluar dari pesantren sudah memiliki aqidah yang kuat.***

Penulis: Mahasiswa Dika Ayu Pramesti Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, STAI Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

 

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: Laduni.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x