BERITA BANTUL - Puisi karya Taufiq Ismail yang berjudul Refleksi Seorang Pejuang Tua menjadi salah satu karya sastra yang super keren.
Kumpulan karya puisi yang dibuat oleh Taufiq Ismail selalu mempu membuat para pembacanya hanyut dalam bait-bait puisi yang penih dengan makna.
Berikut ini adalah puisi Taufiq Ismail Refleksi Seorang Pejuang Tua, Selamat membaca dan meresapi maknanya.
Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail, Malu 'Aku' Jadi Orang Indonesia, Lengkap Bagian 1 Sampai 4
Refleksi Seorang Pejuang Tua
Oleh: Taufiq Ismail (1966)
Tentara rakyat telah melucuti Kebatilan
Setelah mereka menyimak deru sejarah
Dalam regu perkasa mulallah melangkah
Karena perjuangan pada hari-hari ini
Adalah perjuangan dari kalbu yang murni
Belum pernah kesatuan terasa begini eratnya
Kecuali dua puluh tahun yang lalu
Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka'
Mahasiswa telah meninggalkan ruang-kuliahnya
Pelajar muda berlarian ke jalan-jalan raya
Mereka kembali menyeru-nyeru
Nama kau, Kemerdekaan
Seperti dua puluh tahun yang lalu
Spiral sejarah telah mengantarkan kita
Pada titik ini
Tak ada seorang pun tiran
Sanggup di tengah jalan mengangkat tangan
Danberseru: Berhenti!
Baca Juga: Profil Taufiq Ismail, Sang Penyair Asal Indonesia Bergelar Datuk Panji Alam Khalifatullah
Tidak ada. Dan kalau pun ada
Tidak bisa
Karena perjuangan pada hari-hari ini
Adalah perjuangan dimulai dari sunyi
Belum pernah kesatuan terasa begini eratnya Kecuali duapuluh tahun yang lalu.
Demikian puisi yang berjudul Refleksi Seorang Pejuang Tua. Semoga bermanfaat. ***