Puisi 'Sajak Pertemuan Mahasiswa' Baca dan Resapi, Maksud Baik Anda Untuk Siapa?

- 31 Maret 2022, 16:53 WIB
Puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa
Puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa /Tangkapan Layar Kanal Youtube/Komunitas Burung Merak/

BERITA BANTUL – Ws Rendra seorang satrawan luar biasa yng dimiliki Indonesia, karya-karyanya begitu  menggunggah selera.

Begitu kritis dan menyoroti setiap masalah yang ada dimasyarakat dengan puisi-puisinya yang sekarang sduah melegenda.

Beliau adalah penyair ternama yang kerap dijuluki dengan sebutan "Burung Merak". Rendra juga orang yang telah mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967.

Baca Juga: Makna Telinga Berdenging Pada Jam 12 Malam Sampai Pukul 7 Pagi, Ada Pertanda Buruk yang Harus Dihindari

Dirangkum BeritaBantul.com dari kanal YouTube Komunitas Buruk Merak Rendra, yang membacak bait-bait indah yang berjudul : 

Sajak Pertemuan Mahasiswa

 (W.S. Rendra) Jakarta, 1 desember 1977

 

matahari terbit pagi ini

mencium bau kencing orok di kaki langit

melihat kali coklat menjalar ke lautan

dan mendengar dengung di dalam hutan

lalu kini ia dua penggalah tingginya

dan ia menjadi saksi kita berkumpul disini

memeriksa keadaan

kita bertanya :

kenapa maksud baik tidak selalu berguna

kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga

orang berkata : kami ada maksud baik

dan kita bertanya : maksud baik untuk siapa ?

ya !

Baca Juga: Puisi Gus Mus: Surabaya, Kisah Heorik Perjuangan di Kota Pahlawan

ada yang jaya, ada yang terhina

ada yang bersenjata, ada yang terluka

ada yang duduk, ada yang diduduki

ada yang berlimpah, ada yang terkuras

dan kita disini bertanya :

maksud baik saudara untuk siapa ?

saudara berdiri di pihak yang mana ?

kenapa maksud baik dilakukan

tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya

tanah  tanah di gunung telah dimiliki orang  orang kota

perkebunan yang luas

hanya menguntungkan segolongan kecil saja

alat  alat kemajuan yang diimpor

tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya

tentu, kita bertanya :

lantas maksud baik saudara untuk siapa ?

sekarang matahari semakin tinggi

lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala

dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :

kita ini dididik untuk memihak yang mana ?

ilmu  ilmu diajarkan disini

akan menjadi alat pembebasan

ataukah alat penindasan ?

sebentar lagi matahari akan tenggelam

malam akan tiba

cicak  cicak berbunyi di tembok

dan rembulan berlayar

tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda

akan hidup di dalam mimpi

akan tumbuh di kebon belakang

dan esok hari

matahari akan terbit kembali

sementara hari baru menjelma

pertanyaan  pertanyaan kita menjadi hutan

atau masuk ke sungai

menjadi ombak di samodra

di bawah matahari ini kita bertanya :

ada yang menangis, ada yang mendera

ada yang habis, ada yang mengikis

dan maksud baik kita

berdiri di pihak yang mana !

Baca Juga: Puisi 'Sajak Sebatang Lisong, Karya Ws Rendra, Inilah Sajak yang Menjadi Pamplet Pada Masa Darurat

Demikan puisi diatas memiliki makna yang sungguh mendalam dan merenungi setiap bait-bait puisi yang indah dan penuh kritikan.

Baca dan resapi apalagi yang mahasiswa agar semakin kritis dan berwawasan luas dalam mencari ilmu.***

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah