BERITA BANTUL - Puisi karya Taufiq Ismail yang berjudul Benteng ini adalah salah satu dari sekian banyak puisi.
Taufiq Ismail merupakan sosok sastrawan yang sangat produktif dalam melahirkan karya-karya sastra.
Berikut ini puisi yang berjudul Benteng selengkapnya, selamat membaca.
Baca Juga: Puisi 'Mencari Sebuah Masjid' Karya Taufik Ismail, Cocok untuk Takmir dan Remaja Masjid
Benteng
Oleh : Taufik Ismail, 1966
Sesudah siang panas yang meletihkan
Sehabis tembakan-tembakan yang tak bisa kita balas
Dan kita kembali ke kampus ini berlindung
Bersandar dan berbaring, ada yang merenung
Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Kalian Cetak Kami Jadi Bangsa Pengemis', Baca dan Rasakan Dahsyatnya
Di lantai bungkus nasi bertebaran
Dari para dermawan tidak dikenal
Kulit duku dan pecahan kulit rambutan
Lewatlah di samping Kontingen Bandung
Ada yang berjaket Bogor. Mereka dari mana-mana
Semuanya kumal, semuanya tak bicara
Tapi kita tidak akan terpatahkan
Oleh seribu senjata dari seribu tiran
Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Refleksi Seorang Pejuang Tua' Penuh Dengan Makna
Tak sempat lagi kita pikirkan
Keperluan-keperluan kecil seharian
Studi, kamar-tumpangan dan percintaan
Kita tak tahu apa yang akan terjadi sebentar malam
Kita mesti siap saban waktu, siap saban jam.
Demikian puisi Benteng karya Taufiq Ismail. Semoga bermanfaat. ***