Puisi Sajak Seonggok Jagung Karya Ws Rendra, Baca dan Resapi Apa Gunanya Belajar Bila Asing Dengan Masalahnya

- 25 Mei 2022, 11:15 WIB
puisi Rendra Sajak Seonggok jagung
puisi Rendra Sajak Seonggok jagung /Tangkapan Layar Kanal YouTube/Komunitas Burung Merak Rendra /

BERITA BANTUL - Ws Rendra merupakan salah satu sastrawan yang memiliki karya yang fenomenal dan banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia.

Beliau adalah penyair ternama yang kerap dijuluki dengan sebutan "Burung Merak". Rendra juga orang yang telah mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967 dan telah melahirkan banyak seniman terkenal.

Seperti Sitok Srengenge, Radhar Panca Dahana, Adi Kurdi dan lain-lain. Namun Bengkel Teater itu akhirnya kocar kacir karena tekanan politik dan Rendra memindahkannya ke Depok pada tahun 1985.

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Benteng', Baca dan Resapi Maknanya

Dirangkum BeritaBantul.com bait-bait indah yang ditulis oleh Ws Rendra yang berjudul dibawah ini.

 Sajak Seonggok Jagung

(W.S. Rendra) Tim, 12 Juli 1975

 

Seonggok jagung di kamar

dan seorang pemuda

yang kurang sekolahan.

Memandang jagung itu,

sang pemuda melihat ladang;

ia melihat petani;

ia melihat panen;

dan suatu hari subuh,

para wanita dengan gendongan

pergi ke pasar ­­­..

Dan ia juga melihat

suatu pagi hari

di dekat sumur

gadis-gadis bercanda

sambil menumbuk jagung

menjadi maisena.

Sedang di dalam dapur

tungku-tungku menyala.

Di dalam udara murni

tercium kuwe jagung

Seonggok jagung di kamar

dan seorang pemuda.

Ia siap menggarap jagung

Ia melihat kemungkinan

otak dan tangan

siap bekerja

Tetapi ini :

Seonggok jagung di kamar

dan seorang pemuda tamat SLA

Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa.

Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.

Ia memandang jagung itu

dan ia melihat dirinya terlunta-lunta .

Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.

Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase.

Ia melihat saingannya naik sepeda motor.

Ia melihat nomor-nomor lotre.

Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.

Seonggok jagung di kamar

tidak menyangkut pada akal,

tidak akan menolongnya.

Seonggok jagung di kamar

tak akan menolong seorang pemuda

yang pandangan hidupnya berasal dari buku,

dan tidak dari kehidupan.

Yang tidak terlatih dalam metode,

dan hanya penuh hafalan kesimpulan,

yang hanya terlatih sebagai pemakai,

tetapi kurang latihan bebas berkarya.

Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.

Aku bertanya :

Apakah gunanya pendidikan

bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing

di tengah kenyataan persoalannya ?

Apakah gunanya pendidikan

bila hanya mendorong seseorang

menjadi layang-layang di ibukota

kikuk pulang ke daerahnya ?

Apakah gunanya seseorang

belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,

atau apa saja,

bila pada akhirnya,

ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :

Di sini aku merasa asing dan sepi !

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail, Malu 'Aku' Jadi Orang Indonesia, Lengkap Bagian 1 Sampai 4

Demikian puisi Hanya Seonggok Jagung Karya Ws Rendra yang menyimpan banyak kekhawatiran tentang mahasiswa perantauan.***

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x