Tahukah Anda! Kenapa Anda Tidak Cepat Kaya? Ada Perbedaan Cara Berpikir Miliader Vs Orang Biasa

- 31 Oktober 2022, 07:55 WIB
Kisah Nyata Uang Hilang Saat Haji,  Tiba-tiba Amplop Datang Usai Jalani Amalan Ini
Kisah Nyata Uang Hilang Saat Haji, Tiba-tiba Amplop Datang Usai Jalani Amalan Ini /pixabay/

 

Menjadi orang kaya memang menyenangkan. Semua yang diperlukan dapat terpenuhi dengan mudah, baik kebutuhan primer maupun non-primer.

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa setiap orang pasti akan melakukan berbagai cara demi meraih impian menjadi kaya. Namun, setiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda dalam meraih impiannya, termasuk berimpian menjadi kaya.

Menurut Steve Siebold, seorang motivator, mengkategorikan dua golongan manusia berdasarkan piramida keuangan, yaitu cara berpikir miliader dengan orang biasa. Yuk, simak selengkapnya dibawah ini.

Masih menurut Steve Siebold, perbedaan yang membuat kita tidak bisa meraih kesempatan menjadi miliader terletak pada cara berpikir. Seperti pada kutipannya, yaitu “Jika Anda mengikuti apa yang diyakini, serta mengikuti pemikiran dasar dan strategi menjadi kaya, kemudian segera bertindak, maka Anda sudah siap menjadi seorang miliader. Rahasianya tidak terletak pada mekanisme uang, tetapi pada cara berpikir untuk menghasilkan uang. Begitu Anda belajar cara berpikir seperti miliader, potensi penghasilan Anda akan menjadi tidak lagi terbatas. “

Maksudnya disini, sebagian orang memilih berwirausaha untuk menjadi kaya. Sebagian orang yang lain berusaha menekuni profesi yang dimiliki secara mandiri, namun ada pula yang memilih mencintai pekerjaan mereka. Apapun pilihannya, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kaya. Kesempatan itulah secara cerdas dimanfaatkan oleh para miliader. Mereka pernah gagal tetapi tidak tergeletak jatuh. Sama seperti kebanyakan kita. Demikian perihal menjadi kaya. Lalu, bagaimana cara berpikir miliader dengan orang biasa?

Pertama, orang biasa fokus mengumpulkan receh demi receh sedangkan miliader fokus mengubah recehan menajdi produktif. Seperti halnya dengan menabung. Orang biasa berpikir menabung karena berhemat dan takut kehilangan uang. Sementara, para miliader berpikir bahwa tabungan itu hanya salah satu alat untuk melakukan akumulasi atau penimbunan belaka.

Kedua, orang biasa percaya bahwa kerja keras akan membuat mereka kaya, sedangkan miliader percaya bahwa pengaruhlah yang dapat membuat mereka kaya. Orang biasa senantiasa bekerja keras dalam pengertian yang tradisional. Bekerja lembur siang dan malam, banting tulang, tetapi tidak juga kunjung memperoleh banyak uang dan kekayaan. Sementara orang miliader bekerja keras dengan mengerahkan pengaruhnya terhadap jaringan mereka, memanfaatkan kepercayaan mereka, dan mengangkat sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan keuntungan dari setiap langkah yang mereka lakukan.

Ketiga, orang biasa melihat uang sebagai sesuatu yang rumit, sedangkan miliader melihat sebagai sesuatu yang sederhana. Orang biasa berpikir bahwa orang kaya merahasiakan gara-gara mereka mendapatkan uang, juga meyakini bahwa mencari uang itu rumit dan berliku. Sementara, para miliader menganggap bahwa uang datang karena gagasan. Mereka menyakini bahwa nilai lebih yang mereka ciptakan akan membuat mereka menjadi semakin kaya. Misalnya, juragan bakso memberikan solusi kepada tukang bakso pedagang kaki lima mengenai takaran atau resep bakso yang enak. Pada saat, kebutuhan tukang bakso terpenuhi, dia pun bekerja sama dengan keuntungan yang besar. Nah, gagasan juragan bakso itulah yang dapat menghasilkan keuntungan besar. Sederhana, bukan?

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: Kabar Priangan Galamedianews pikiran-rakyat.com Akhirnya yang manis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x