BERITA BANTUL – GUs Baha jelaskan cara pandang ulama-ulama zaman dulu tentang puasa Ramadan.
Menurut Gus Baha, kita itu bisa menjadi saleh dan baik karena meniru orang-orang zaman dulu.
Termasuk pula, sebagaimana Gus Baha sampaikan, kita bisa mengetahui perihal puasa pun karena nasihat-nasihat ulama zaman dulu.
Dalam sebuah kesempatan, Gus Baha pernah menyampaikan cara pandang ulama-ulama zaman dulu tentang puasa Ramadan.
Baca Juga: Gus Baha Beberkan Ijazah Doa Imam Syafi’i tetapi Haram Ditiru, Seperti Apa Doa Tersebut?
Gus Baha mengatakan, “Di antara ijazah Mbah Maimun Zubair, guru kami, juga ijazah bapak saya, kalau memberi nasihat, ihdinash shirathal mustaqim, shirathallladzina an’amta ‘alaihim.”
Menurut Gus Baha, kita tidak bisa saleh tanpa meniru orang-orang dulu. Kita tidak bisa baik tanpa meniru orang-orang dulu.
Karena di dalam ayat tersebut, sebagaimana yang Gus Baha sebutkan, yakni surah Al-Fatihah ayat 5 dan potongan awal ayat 6, Allah memfirmankan agar orang itu berdoa tunjukkan kami jalan yang benar, yang lurus, itu bukan jalan Allah melainkan jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat.
“Jadi,” lanjut Gus Baha, “Allah menghendaki ada master-masternya. Seperti saya mempunyai master yaitu Mbah Maimun Zubair.”