BERITA BANTUL – Kasus sengkata tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, berbuntut pada tindakan represif aparat Kepolisian kepada warga setempat.
Puluhan warga, tim kuasa hukum dan sejumlah aktivis ditangkap karena dianggap menghalangi petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang akan mengukur tanah untuk proyek pembangunan waduk di desa tersebut.
Kasus ini kemudian menjadi ramai di kalangan warganet.
Mendengar kabar itu, Koordinator Nasional Gusdurian Alissa Wahid angkat bicara.
Sebagaimana dikutip beritabantul.com dari akun Twitter @AlissaWahid, pihaknya menyayankan tindakan aparat yang represif tersebut.
Putri KH Abdurrahman WahiTwittd (Gus Dur) itu mendesak Kapolda Jawa Tengah untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Selain itu, ia juga meminta kepada Gubernur, Ganjar Pranowo untuk menunda pengukuran sampai selesai musyawarah
Pi
“Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” tulisnya.