PELITA - Stres dapat disebabkan karena beberapa hal, baik itu stres karena pekerjaan, faktor lingkungan, ataupu yang lainya.
Stres dapat menimbulkan berbagai efek atau gejala bagi kesehatan, baik itu kesehatan fisik, maupun mental.
Dan pada saat tubuh mengalami stres, tubuh akan memberikan respon yaitu menjadi lebih waspada terhadap tantangan atau bahaya yang akan mengancam.
Baca Juga: Lirik Qasidah Fatimah Ya Fatimah Viral Dilantunkan Sayyid Husein Haydar Al Haddar
Stres bukan hanya masalah psikologis, tetapi juga karena dampaknya cukup besar terhadap kesehatan fisik. Gejalanya mudah dikenali, namun jarang dilihat sebagai tanda bahwa stres tengah melanda.
Kebanyakan orang sering menganggap bahwa stres tidak perlu untuk diobati, terlebih jika stres yang ditimbulkan stres ringan, seperti migrain dan perut mulas. Mereka menganggap bahwa penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya.
Berikut ini beberapa efek yang biasa dirasakan apabila sedang mengalami stres:
Pertama. Sakit Kepala dan Migrain.
Menurut Todd schwedr, MD, direktur pusat sakit kepala di Universitas Washington, daya tahan tubuh bisa menurun karena stres sehingga memicu migrain. Untuk menghindarinya, pastikan pola makan dan tidur anda dalam sepekan selalu terjaga.
Baca Juga: Profil Sayyid Haydar Al Haddar, Cucu Rasulullah Bersuara Emas dari Bondowoso
Kedua. Kram Yang Sangat Sakit.
Ketidak seimbangan hormon saat stres bisa mengakibatkan kram yang sangat menyakitkan, terutama pada wanita.
Saat stres, risiko mengalami kram, yaitu dua kali lebih besar karena aktivitas saraf simpatik lebih tinggi. dalam hal ini, olahraga secara teratur dapat mencegah stres.
Ketiga. Sakit di sekitar Mulut.
Rahang terasa nyeri merupakan tanda bahwa stres tengah melanda. Tanpa disadari, gigi atas dan bawah saling menekan saat stres sehingga memicu tekanan berlebih di daerah pelipis.
Gejala tersebut bisa dicegah dengan memasang pelindung di antara kedua gigi saat tidur malam.
Baca Juga: 20 Sifat Wajib Bagi Allah Lengkap dengan Penjelasannya, Sifat Kalam - Kaunuhu Aliman
Keempat. Jarang Bermimpi Saat Tidur.
Mimpi terbentuk secara bertahap sehingga anda butuh kondisi agar bisa tidur nyenyak. Mimpi sulit terjadi saat anda sedang stres karena tidur anda tidak nyenyak.
Disamping itu, jika anda sering terjaga tengah malam maka proses terbentuknya mimpi juga akan terganggu.
Kelima. Gusi Berdarah.
Berbagai penelitian menunjukan bahwa stres meningkatkan risiko penyakit periodontal (gigi dan mulut) pada seseorang.
Meningkatnya hormon kortisol saat stres akan melemahkan sistem imun sehingga memudahkan infeksi bakteri kedalam gusi.
Baca Juga: 20 Sifat Wajib Bagi Allah Lengkap dengan Penjelasannya, Sifat Ilmu - Bashar
Keenam. Muncul Jerawat.
Profesor dermatologi dari Universitas Wake Forest, Gil Yosipovitch, MD mengungkapkan bahwa stres dapat meningkatkan risiko inflamasi (peradangan), termasuk pada wajah.
Untuk mencegah munculnya jerawat, oleskan pelembab dan lotion yang mengandung asam salisilat saat stres.
Ketujuh. Ingin Makan Yang Manis-manis.
Jika seorang wanita secara tiba-tiba ingin makan cokelat saat menstruasi, hal ini bukan disebabkan karena hormon progesteron.
Penelitian di Universitas Pennsylvania membuktikan bahwa saat menopause sekalipun, ia akan tetap mengalami gejala tersebut.
Baca Juga: 20 Sifat Wajib Bagi Allah Lengkap dengan Penjelasannya, Sifat QIyamuhu Binafsihi - Iradah
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sesungguhnya penyebab ingin makan yang manis-manis adalah stres.
Delapan. Kulit Gatal-Gatal.
Sebuah penelitian di Jepang menjelaskan bahwa orang yang mengalami Pruritis (penyakit kulit dengan gatal-gatal kronis) dua kali lebih rentan mengalami sters.
Namun, penelitian tersebut juga mengungkap hal yang sebaliknya, yakni bahwa sters itu sendiri juga bisa mengaktifkan sejumlah serabut saraf yang memicu sensasi gatal.
Sembilan. Alergi Yang Lebih Parah Dari Biasanya.
Menurut sebuah penelitian di Obie State University pada tahun 2008, pikiran gelisah dan tidak tenang dapat memperparah kondisi pada penderita alergi.
Baca Juga: Materi Kultum Ramadhan Terbaru, Tema: Manfaat Syukur
Hormon stres diyakini memicu produksi Immunoglobulin E (IgE), yakni protein dalam darah yang menyebabkan reaksi alergi.
Sepuluh. Mendadak Sakit Perut.
Pada orang stres, risiko mengalami sakit perut meningkat tiga kali lipat dibandingkan saat ia rileks. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi sebuah teori menyebutkan bahwa jaringan saraf di otak dan usus saling terhubung.
Ketika saraf otak bereaksi terhadap stres maka saraf di usus menangkap sinyal yang sama sehingga memberikan respons tertentu, misalnya rasa mulas.
Itulah beberapa ulasan mengenai efek yang ditumbulkan dari stres, semoga bermanfaat.***
Baca Juga: Materi Kultum Ramadhan 2023, Tema: Mensyukuri Karunia Anak
Sumber: Buku “Redakan Stres dengan Makanan-makanan Khusus”, Karya Mukhlidah Hanun Siregar.
Penulis: Nurul Faeda, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta.