Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Meraih Jalan Lurus yang Dapat Ridho Allah

19 Juli 2023, 22:57 WIB
meneladani jalan lurus yang ditempuh oleh orang-orang yang mendapat nikmat, dan menghindari kesesatan orang-orang yang dimurkai Allah /Pixabay/jdblack/

KHUTBAH JUMAT - Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Meraih Jalan Lurus yang Dapat Ridho Allah.

Berikut ini adalah teks khutbah Jumat yang menyajikan tema jalan yang lurus atau shiratal mustaqim. 

Yakni jalan yang telah ditempuh para Nabi, Rasul, dan orang-orang shalih. 

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Indahnya Akhlak bagi Pemuda Masa Depan

Tema ini sangat tepat disajikan kepada jamaah, sehingga menjadi renungan untuk selalu melakukan amal sholih. 

Simak Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Meraih Jalan Lurus yang Dapat Ridho Allah.

Khutbah Pertama

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

نَحْمَدُ اللهَ الرَّؤُوفَ الْمَنَّانَ, وَنُصَلِّي وَنُسَلِّمُ عَلَى أَفْضَلِ الإِنْسَانِ, 

وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الحِسَانِ, والَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ إِلَى آخِرِ الزَّمَانِ, 

ابْتِغَاءً مِنَ اللهِ الفَضْلَ وَالرِّضْوَانَ. 

أمَّا بَعد. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَموتُنَّ إَلَّا وَأنتُم مُسلِمُون.

Jama’ah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita, selagi kita diberi kesempatan hidup di dunia.

Dalam menjalani kehidupan, kita mendapat jatah menghuni dunia pada saat usianya sudah tua renta. Sebelum kita, telah banyak umat-umat yang menghuni dunia ini. Namun demikian, kita memperoleh anugrah yang sangat besar, menjadi sebaik-baik umat, menjadi umat Nabi terakhir.

Sebelum Nabi Muhammad Saw., telah banyak para utusan yang mendapat amanah membawa pesan suci dari Sang Khaliq. Dan seperti masa sekarang, di antara umat-umat terdahulu ada yang beriman, ada pula yang kafir. Ada yang patuh kepada perintah sang Rasul, ada pula yang membantah, bahkan memusuhi.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Atas semua ini, kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk mempelajari kejadian-kejadian masa lalu, kisah-kisah sejarah umat terdahulu. Semuanya bertujuan agar kita bisa meneladani yang baik dan menghindari yang buruk dari perilaku mereka. Karena itulah Allah mengisyaratkan pentingnya belajar sejarah dalam firman-Nya:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ.

Artinya: “Tunjukkanlah kami kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Qs. Al-Fatihah; 6-7)

Dalam ayat ini Allah mengisyaratkan perintah untuk meneladani jalan lurus yang ditempuh oleh orang-orang yang mendapat nikmat, dan menghindari kesesatan orang-orang yang dimurkai Allah. Untuk dapat merealisasikan hal tersebut, tentu kita harus mencari tahu sejarah keberhasilan umat yang selamat.

Begitu juga, kita harus mengetahui dan mengkaji sebab-sebab kesesatan dan kebinasaan umat yang celaka mendapat murka-Nya. 

Dalam beberapa firman yang lain, bahkan secara tegas Allah memerintahkan umat manusia mengelilingi tempat-tempat bersejarah, untuk mengetahui betapa berat akibat yang ditimpakan kepada mereka yang tidak mematuhi para utusan.

Allah Azza Wa Jalla berfirman:

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ

Artinya: “Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana (akibat) orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Qs. Ar-Rum; 42)

Jama’ah Jumat rahimakumullah,

Pentingnya mengkaji sejarah bagi kehidupan umat, dapat juga kita buktikan dengan banyaknya ayat-ayat Al-Quran yang berisi tentang kisah-kisah sejarah. Imam ats-Tsa’labi menjelaskan bahwa ayat-ayat al-Quran yang membicarakan tentang sejarah (kisah-kisah) itu dua kali lipat lebih banyak dari pada ayat-ayat yang membicarakan tentang hukum halal haram.

Dalam al-Qur’an kita bisa temukan kisah kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir bandang akibat kedurhakaan mereka pada sang Nabi, sedangkan mereka yang patuh diselamatkan dengan bahtera Nabi Nuh.

Ada juga kisah bangsa ‘Ad (kaum Nabi Hud) yang dibinasakan dengan badai angin yang meluntuhlantakkan segala yang diterjangnya.

Masih ada lagi kisah bangsa Tsamud (kaum Nabi Sholih) yang dibinasakan dengan hentakan suara malaikat hingga nyawa mereka melayang, meninggalkan raga. Dan masih banyak lagi kisah bangsa-bangsa terdahulu yang termaktub dan diabadikan dalam al-Quran.

Mendengar dan mengkaji sejarah bangsa-bangsa ini tentu mengantarkan kita sadarkan diri, menumbuhkan motivasi dan kekuatan jiwa untuk selalu patuh dan taat pada perintah Allah yang diamanatkan pada para Rasul.

Sejarah adalah cermin kehidupan masa lalu agar menjadi pelajaran dan teladan bagi generasi setelahnya.

Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman mengenai pentingnya mengkaji sejarah:

فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Maka ceritakanlah wahai Nabi kisah ini kepada kaummu agar mereka berfikir.” (Qs. Al-A’raf; 176)

Jama’ah Jumat rahimakumullah,

Selain mempelajari sejarah bangsa-bangsa yang dimusnahkan, dengan mengkaji sejarah kita juga bisa mengetahui kisah keberhasilan orang-orang yang dekat dan dicintai Allah.

Kesabaran Nabi Nuh yang berdakwah selama 950 tahun, atau ketabahan nabi Ibrahim saat harus dibakar api.

Lebih-lebih sirah nabawiyah (kisah perjalanan hidup Baginda Nabi Muhammad Saw) yang penuh dengan teladan dan hikmah, karena beliau adalah uswah (teladan) bagi umat manusia dalam segala sisi kehidupan.

Melalui pemahaman sirah nabawiyyah yang tepat dan sumber sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan, setiap muslim akan mendapatkan gambaran yang utuh dan paripurna tentang bagaimana menjalani hidup. Baik mengenai hubungan seorang hamba dengan Sang Khaliq, hubungannya dengan sesama, maupun dalam mengatur kehidupan pribadi sekalipun. 

Terakhir, semoga kita bisa memahami kisah-kisah sejarah masa lalu sebagai bekal pembelajaran menjalani hidup sebagai generasi akhir, sebagai umat terbaik, umat Nabi Muhammad Saw. Terlebih lagi, semoga kita mampu meneladani kehidupan para pendahulu kita, para Nabi dan kekasih Allah, dengan mempelajari kisah perjalanan mereka.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِى القُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فيهِ مِن آيَةٍ وَذِكرِ الحَكِيمِ. وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنكُم تِلَاوَتَهُ وَإنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ. 

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ. الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ. وَقُل رَّبِّ ٱغْفِرْ وَٱرْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Khutbah II 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَتكَ اْلمُقَرَّبِيْنَ اللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ 

يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِن فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أكبَر

Demikian Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Meraih Jalan Lurus yang Dapat Ridho Allah, yang dikutip dari laman lirboyo.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler