Network
BERITA BANTUL - Tanggal 27 Rajab punya keistimewaan tersendiri. Para ulama memberikan panduan dan tata cara amalan untuk mengisi 27 Rajab.
Keistimewaan Rajab memang sudah disabdakan Nabi Muhammad. Umatnya dianjurkan untuk istighfar, shalawat, dan wirid doa lainnya.
Khusus pada 27 Rajab dan malamnya, ada tata cara tersendiri yang mesti dipahami.
Baca Juga: Tata Cara Amalan Malam 27 Rajab, Doa Apa Saja Terkabul Termasuk Kaya Raya, Ijazah Imam Ghazali Ihya
Sebagaimana dikutip beritabantul.com dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB, Syekh Abdul Qadir Jailani memberikan penjelasan tentang tata cara melakukan puasa 27 Rajab.
Syekh Abdul Qadir Jailani adalah ulama besar yang dikenal rajanya para wali (sulthanul auliya) dan pendiri Tarekat Qodiriyah. Tarekat ini tersebar luas di penjuru dunia Islam.
Syekh Abdul Qadir Jailani menguraikan keistimewaan 27 Rajab dalam kitab 'Ghunyah' juz 1 halaman 239-240 berikut ini.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ يَوْمَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ كُتِبَ لَهُ ثَوَابُ صِيَامِ سِتِّيْنَ شَهْرًا
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda, 'Barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab maka ditulis untuknya pahala berpuasa 60 bulan.'
