Network
PELITA-Pernah tidak Anda merasa jenuh dalam menjalani aktivitas kesehariannya. Selain itu juga terkadang merasa bosan hidup kok gini-gini aja seperti tidak ada rasanya.
Nah, bisa jadi perasaan ini muncul karena kita jauh dari kedekatan Tuhan Anda. Tak pernah merasa syukur juga bahagia. Sehingga seakan hidup ini dibandingkan dengan hidup orang lain yang serba ada, terjadi di luar kendali kita.
Dalam merenungi hal ini tidak harus ketika beribadah saja lho! Anda dapat melakukannya sambil bekerja dengan mendengarkan lagu-lagu islami yang Anda sukai.
Seperti lirik lagu di bawah ini, cobalah resapi hingga ke hati. InsyaAllah, akan bisa menenangkan hati Anda ketika merasa jenuh. Lirik lagu berjudul “Tuntunku KepadaMu” dengan vokalis MaherZain.
Song
Kusadari, Engkau sanggup, Mengambil kembali karunia-Mu,
Dan kucoba, Selalu mengingat tak sia-siakan segalanya,
Karena suatu hari, Semua akan tiada lagi,
Dan di akhir hayat, kumohon Kau ridho padaku,
Reff
Allah, Ya Allah, Tuntunku tuk tiba di Jannah-Mu, Ya Allah Ya Allah
Jangan jauh dariku kudamba cahaya-Mu,
Bersama-Mu ku ingin dekat, Dekat dengan-Mu sepanjang usia
Ya Allah, Oh Allah, dampingi langkahku
Baca Juga: Tafsir Mimpi Melompat dari Gedung, Ternyata Pertanda Baik, Ini Penjelasannya!
Back Song
Ku sadari kadang ku lupa,
Mungkin ini nafasku yang terakhir,
Ampuni kurangnya syukurku,
Maafkan kuragu kasih-Mu,
Nanti, suatu hari, saat duniaku usai berakhir,
Dan di akhir hayat, kumohon Kau ridho padaku,
Reff
Allah, Ya Allah, Tuntunku tuk tiba di Jannah-Mu, Ya Allah Ya Allah
Jangan jauh dariku kudamba cahaya-Mu,
Bersama-Mu ku ingin dekat, Dekat dengan-Mu sepanjang usia
Ya Allah, Oh Allah, dampingi langkahku
Reff
Tuntunlah aku setiap langkahku
Baca Juga: Tafsir Mimpi Melompat, Ternyata Bermakna Kemujuran dan Harapan Besar, Ini Penjelasannya!
Dari lirik lagu di atas, dapat kita petik maknanya bahwa kita sebagai hamba-Nya hanya bisa memohon ridho agar diberikan kemudahan dan keberkahan setiap langkah yang kita jalani.
Dengan merenungi disetiap liriknya pun akan berasa nikmat dan kurangnya syukur kita atas kenikmatan itu. Untuk itu, bertaubatlah jika merasakan hal yang sama. Sekian, semoga bermanfaat.***
Penulis : Siti Fatimah Zahro, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran, Yogyakarta
