Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan

- 25 Juli 2023, 09:50 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan
Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan /Pixabay/igorovsyannykov/

KHUTBAH JUMAT - Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan.

Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan aneka ragam suku, budaya, agama, dan lain sebagainya. 

Karenanya, semua elemen bangsa harus saling menjaga persaudaran, persatuan dan kedamaian. 

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Menjaga Keluarga yang Harmonis Penuh Berkah

Dengan semangat kebersamaan, maka bangsa Indonesia akan terus maju di masa depan. 

Tema Khutbah Jumat kali ini mengajak jamaah agar selalu menjaga persaudaraan dan kerukunan dengan semua elemen bangsa. 

Simak Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan. 

Khutbah Pertama 

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ 

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ: 

فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن  

Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia

Mari kita terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Semoga diri kita, keluarga dan masyarakat kita selalu diberi anugerah persaudaraan dan kerukunan, sehingga Indonesia bisa damai dan bahagia.

Mari kita bersama-sama merenung, bahwa keragaman suku, bahasa, budaya, dan agama bangsa Indonesia tidak boleh menjadi penyebab perpecahan. Justru bangsa yang heterogen ini menampilkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian, persamaan hak, dan saling menghargai.

Islam sebagai agama yang mayoritas dipeluk bangsa Indonesia tidak menjadi kekuatan dominan yang menghegemoni suku atau keyakinan lainnya. Tidak hanya itu, sebagai agama mayoritas Islam menjadi leader bagi modemitas yang bergulir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. 

 

Hadirin yang dimuliakan Allah 

Islam sebagai wahyu, Islam memiliki ajaran yang universal. Nilai-nilai Islam tidak sebatas konsumsi umat Islam, melainkan juga memberikan rasa aman, kedamaian, dan kepastian hidup bagi umat lainnya. Islam memiliki ajaran yang sejalan dengan naluri manusia sebagai makhluk yang cinta damai. 

Hal ini bisa dilihat dari beberapa nilai Islam yang nampak di permukaan. Berikut beberapa ajaran Islam yang sangat mendukung terciptanya kedamaian dan kerukunan dalam heteregonitas Nusantara. 

1. Islam menjamin hak atas kebebasan beragama memilih keyakinan berdasar hati nurani. 

Surat Al Baqarah ayat 256:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada yang thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. " 

Ayat ini menegaskan bahwa keyakinan bersifat independen. Bahwa setiap manusia berhak untuk mengekpresikan keyakinannya sendiri, dan orang lain tidak boleh mengganggunya. Nilai-nilai ini kemudian diterapkan oleh para dai yang menyebarkan Islam di nusantara. Dalam proses islamisasi ini, semuanya dijalani dengan penuh kedamaian. Tidak ada upaya pemaksaan untuk memeluk Islam. 

2. Islam menjaga Hak atas hidup, dan menghargai hidup umat usia. Islam menegaskan bahwa pembunuhan terhadap seorang manusia ibarat membunuh seluruh umat manusia. 

Hal ini terkandung dalam surah Al-Maidah ayat 32 yang berbunyi:

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

"Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani israil, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keternagan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantar amereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." 

3. Hak atas keamanan dan kemerdekaan pribadi. 

Surat An-Nisa ayat 58.

 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. " 

4. Islam menjungjung tinggi HAM setiap individu. Islam melihat bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar setiap individu. Tidak ada kesempatan sedikitpun bagi individu untuk merenggut hak-hak individu lainnya. Islam sangat menjunjung hak hidup setiap individu, menjaga hak-hak sosial setiap individu. 

Nilai-nilai humanisme menjadi ciri tersendiri dakwah Nabi SAW. Persamaan hak, persaudaraan, dan perdamaian terus digulirkan di tengah-tengah masyarakat Arab pada saat itu. Diskursus HAM dalam Islam dimulai dengan pernyataan Islam tentang persamaan derajat manusia di mata Allah, tanpa mengenal suku, bahasa dan status sosial. Dalam Al-Qur'an ditegaskan bahwa manusia telah diciptakan secara berbeda: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya:" Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (Qs. Al-Hujurat:13). 

Dari sini kemudian muncul konsepsi Islam tentang persamaan derajat di antara suku-suku yang berbeda itu. Bahwa dalam proses saling mengenal, semuanya didasarkan pada rasa persamaan derajat. Di sini Islam secara tegas menegasikan kehendak untuk meneguhkan superioritas satu bangsa atau suku di hadapan yang lainnya. Islam menegaskan bahwa kemuliaan derajat manusia tidak ditentukan oleh status duniawinya, melainkan status ketakwaannya. 

Di sini jelas bahwa Islam telah meletakkan dasar-dasar humanisme yang menempatkan manusia sejajar di hadapan Tuhan, sehingga tidak ada kasta atau status sosial di antara manusia. Hanya ketakwaannyalah yang dijadikan standar derajatnya. Itulah Islam yang selama ini kita anut. Bahwa Islam bukanlah sekedar ritual keagamaan, melainkan juga ritual sosial. 

Dan pengejawantahan ritual sosial ini salah satunya adalah dalam bentuk kebangsaan dan kenegaraan yang dilandasi oleh nilai-nilai solidaritas dan soliditas. Jika kita mampu menyelami Islam lebih dalam lagi, maka akan kita temukan sebongkah mutiara yang menjadi tonggak kedamaian dan kerukunan agama di bumi nusantara ini. 

Apa yang dituliskan dalam al-Qur'an bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, adalah sebuah tantangan bagi umat Islam untuk mewujudkannya.

Semangat ini akan menjadi perekat bagi kedamaian dan kerukunan beragama di negeri tercinta ini. 

Khutbah Kedua 

الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: 

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. 

رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ 

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر 

 

Demikian Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan.*** 

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah