3 Keteladanan Fatimah Putri Rasulullah dalam Berkeluarga, Sering Bekerja Bercucuran Keringat

- 20 Juli 2022, 08:32 WIB
Rumah tangga Sayyidah Fatimah putri Rasulullah dijalani dengan penuh tantangan
Rumah tangga Sayyidah Fatimah putri Rasulullah dijalani dengan penuh tantangan /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Ini tentang 3 keteladanan Sayyidah Fatimah Putri Rasulullah dalam berkeluarga, seperti sering bekerja bercucuran keringat.

Sayyidah Fatimah putri Rasulullah adalah istri Imam Ali bin Abi Thalib, pejuang Islam yang tak pernah gentar menghadapi siapapun. 

Dalam rumah tangga, Sayyidah Fatimah punya prinsip hidup yang luar biasa, sangat cocok jadi teladan umat Islam sepanjang jaman.

Baca Juga: Sayyidina Hasan Cucu Rasulullah Wafat Karena Diracun, Tidak Mungkin Ada Peran Muawiyah Kata Syekh Yusri Mesir

Setelah satu bulan berkeluarga, Sayyidah Fatimah akhirnya pindah di rumah yang sudah disiapkan suaminya, Imam Ali bin Abi Thalib.

Dijelaskan, Sayyidah Fatimah Azzhara dengan perasaan bahagia pindah ke rumah suaminya yang sangat sederhana itu.

Selama ini ia telah menerima pelajaran cukup dari ayahandanya tentang apa artinya kehidupan ini.

Rasulullah SAW telah mendidiknya, bahwa kemanusiaan itu adalah intisari kehidupan yang paling berharga.

Ia juga telah diajar bahwa kebahagiaan rumah-tangga yang ditegakkan di atas fondasi akhlak utama dan nilai-nilai Islam, jauh lebih agung dan lebih mulia dibanding dengan perkakas-perkakas rumah yang serba megah dan mewah.

Baca Juga: Mimpi Dimarahi Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, Ulama Ini Rasakan Kejadian yang Dahsyat

Imam Ali bin Abi Thalib bersama isterinya hidup dengan rasa penuh kebanggaan dan kebahagiaan.

Dua-duanya selalu riang dan tak pernah mengalami ketegangan.

Ada tiga keistimewaan dan keteladanan Sayyidah Fatimah yang sangat tepat dijadikan contoh umat Islam sepanjang jaman.

Pertama, Sayyidah Fatimah menyadari, bahwa dirinya tidak hanya sebagai puteri kesayangan Rasulullah, tetapi juga istri seorang pahlawan Islam, yang senantiasa sanggup berkorban, seorang pemegang panji-panji perjuangan Islam yang murni dan agung.

Sayyidah Fatimah berpendirian, dirinya harus dapat menjadi tauladan.

Terhadap suami ia berusaha bersikap seperti sikap ibunya (Sayyidah Khadijah RA) terhadap ayahandanya, Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Detik-detik Sangat Mengharukan Pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah

Dua sejoli suami isteri yang mulia dan bahagia itu selalu bekerja sama dan saling bantu dalam mengurus keperluan-keperluan rumah tangga. Mereka sibuk dengan kerja keras.

Kedua, Sayyidah Fatimah mau menepung gandum dan memutar gilingan dengan tangan sendiri.

Ketiga, Sayyidah Fatimah membuat roti, menyapu lantai dan mencuci. Hampir tak ada pekerjaan rumah tangga yang tidak ditangani dengan tenaga sendiri.

Rasulullah sendiri sering menyaksikan putrinya sedang bekerja bercucuran keringat.

Bahkan tidak jarang beliau bersama Imam Ali ikut menyingsingkan lengan baju membantu pekerjaan Sayyidah Fatimah.

Banyak sekali buku-buku sejarah dan riwayat yang melukiskan betapa beratnya kehidupan rumah-tangga Imam Ali.

Baca Juga: 3 Sosok Zainab Putri Sayyidina Ali, yang Wafat di Mesir Jadi Saksi Kasus Karbala

Sebuah riwayat mengemukakan: Pada suatu hari Rasulullah berkunjung ke tempat kediaman Sayyidah Fatimah.

Waktu itu putri beliau sedang menggiling tepung sambil melinangkan air mata.

Baju yang dikenakannya kain kasar. Menyaksikan putrinya menangis, Rasulullah ikut melinangkan air mata.

Tak lama kemudian beliau menghibur puterinya: "Fatimah, terimalah kepahitan dunia untuk memperoleh kenikmatan di akhirat kelak."

Riwayat lain mengatakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah datang menjenguk Sayyidah Fatimah, tepat pada saat ia bersama suaminya sedang bekerja menggiling tepung.

Beliau terus bertanya: "Siapakah di antara kalian berdua yang akan kugantikan?"

"Fatimah!," jawab Imam Ali.

Sayyidah Fatimah lalu berhenti diganti oleh ayahandanya menggiling tepung bersama Imam Ali.

Baca Juga: LANGIT IKUT MENANGIS, Perkataan Terakhir Sayyidah Zainab Saat Kepala Sayyidina Husein Terpenggal

Masih banyak catatan sejarah yang melukiskan betapa beratnya penghidupan dan kehidupan rumah-tangga Imam Ali.

Semuanya itu hanya menggambarkan betapa besarnya kesanggupan Sayyidah Fatimah dalam menunaikan tugas hidupnya yang penuh bakti kepada suami, takwa kepada Allah dan setia kepada Rasul-Nya.

Keterangan tersebut dikutip dari buku 'Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib' karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Islam tahun 1981.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x