TOKOH - Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (7): Kenapa Rabithah Alawiyah Sembunyikan Kebenaran Sejarah?
KH Ali Badri Pasuruan kali ini mengungkapkan kisah diskusinya dengan perwakilan Rabithah Alawiyah (RA) yang sangat penting dipahami bersama.
Yakni tentang jalinan silaturahim keluarga habaib baalawi di RA dengan pencatat nasab keluarga walisongo seperti Kesultanan Cirebon, Banten, Giri, dan lainnya.
KH Ali Badri saat diskusi dengan perwakilan RA sebenarnya mendapatkan titik temu, tapi hasil diskusi itu ternyata tidak disampaikan kepada publik.
Bagaimana penjelasan selengkapnya KH Badri Pasuruan terkait kisah tersebut? Simak bagian ketujuh berikut ini.
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (7): Kenapa Rabithah Alawiyah Sembunyikan Kebenaran Sejarah?
Setelah Habib Abdullah yang mewakili Rabithah Alawiyah itu tidak ada lagi yang mau diajukan, maka giliran saya yang mengajukan pertanyaan. Sayapun bertanya: Kapan Rabithah Alawiyah berdiri?
Habi Abdullah menjawab: Sekitar tahun 30an.
Saya berkata: Perdikan Drajat (sebuah wilayah kekuasaan sejak Sunan Drajat) itu berakhir pada tahun 40-an, Perdikan Drajat dipimpin oleh Sunan Drajat dan keturunannya secara turun temurun.