Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi

- 8 Juni 2023, 19:27 WIB
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi /facebook/ali.azmatkhan.98/

TOKOH - Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi.

Pada bagian yang ke-10 ini, KH Ali Badri Pasuruan menyuguhkan empat fakta sejarah terkait ulama baalawi yang dinilai sebagai ulama besar. 

Dalam banyak hal, ulama habaib baalawi dinilai punya level tinggi, bahkan sampai mujtahid muthlak. Ini kadang tidak sesuai dengan fakta sejarah. 

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (9): Nasab Baalawi Bukanlah yang Paling Shahih

Bukan hanya itu, KH Ali Badri juga melihat banyak habaib baalawi di Indonesia yang tidak mau belajar dengan ulama pribumi. 

Simak penjelasan KH Ali Badri Pasuruan berikut ini.

Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi.

CATATAN KEDUA, banyak keluarga Baalawi yang mengatakan bahwa leluhur mereka mulai Faqih Muqaddam hingga Sayyid Ahmad Al-Muhajir semuanya adalah ulama' besar dengan level Mujtahid Muthlaq, namun mereka tawadhu' sehingga tetap bermadzhab dengan madzhab Syafi'i.

Cerita itu bertentangan dengan beberapa fakta sejarah, bahkan bisa jadi bumerang bagi status keabsahan nasab mereka sendiri. Berikut fakta-fakta itu:

FAKTA PERTAMA tentang keilmuan leluhur Baalawi dalam sejarah. Dalam kitab Al-Istizadah Min Akhbaris Sadah halaman 62, Habib Ali bin Muhsin Assegaf mengutip pernyataan kekek beliau, yaitu Habib Abdurrahman bin Ubaidillah Assegaf, mufti Hadramaut yang wafat tahun 1375 H.:

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x