Pesan Mbah Liem Klaten untuk Mbah Bani Saat Wakafkan Tanah untuk Gedung NU Banguntapan

20 Februari 2022, 08:58 WIB
Pesan Mbah Liem Klaten untuk Mbah Bani /kolase facebook/

BERITA BANTUL - Tahun 2002, Mbah Bani wakafkan tanahnya yang berada persis di pinggir jalan untuk Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Banguntapan Bantul. 

Lokasi tanahnya strategis, persis sebelah barat perempatan Ringroad Ketandan, Jl. Wonosari.

Mbah Bani berharap para kader NU di masa depan punya ruang yang nyaman untuk kegiatan, syiar Islam, yang bisa diakses banyak orang. 

Baca Juga: Kambing Kyai Chudlori Disembelih Gus Dur di Malam Hari, Paginya Santri Tegalrejo Geger, Ini yang Terjadi!

Itulah yang disampaikan Mbah Bani saat wajahnya terlihat berseri-seri menyaksikan peresmian Gedung NU Banguntapan, Jum'at, 18 Februari 2022. 

Mbah Bani merasa plong, bahagia, karena tanah wakafnya untuk gedung NU Banguntapan terbukti jadi syiar. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih datang untuk meresmikan. 

Suasana jadi begitu mengesankan, karena anak-anak muda NU juga dilantik, ikut jadi saksi dari peresmian. Ada Fatayat NU, Ikatan Pelajar NU (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU). 

Wajah Mbah Bani yang berseri itu tiba-tiba melintas pada masa silam. Tahun 2000, saat dirinya bersama para tokoh NU Banguntapan ngobrol santai tentang NU. Dua sahabatnya itu telah mendahului, yakni almarhum Mbah Syamsuddin dan almarhum Mbah Suhadi (mertua Pak Rohwan, bendahara MWC NU Banguntapan saat ini).

"Apa mau tanah saya, tapi ya jelek."

Mbah Bani merendah, lha tanah persis pinggir jalan kok jelek. Itu yang disampaikan dua sahabatnya saat itu. 

Baca Juga: Mobil Gus Dur Dikejar Polisi Orde Baru, yang Terjadi Tak Terduga, KAGET BENERAN!

Saat mereka setuju, akhirnya di lain waktu, menyempatkan diri untuk sowan kepada ulama kharismatik di Klaten, yakni KH Muslim Rifa'i Imampuro, atau akrab disapa Mbah Liem.

Mbah Liem adalah pengasuh Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten. Mbah Liem lahir di Klaten, 24 April 1924, dan wafat pada Kamis, 24 Mei 2012, dimakamkan di komplek pesantrennya. 

Saat di ndalem Mbah Liem, Mbah Bani dan dua sahabatnya mengutarakan niat untuk bangun gedung NU Banguntapan. Mohon berkah doa dan restu. 

Mbah Liem yang dikenal nyentrik ini kemudian berkata, "Baik, pokoknya bangun kantor NU-nya segera sukseskan ya. Insya Allah dimudahkan, berkah."

Bukan hanya itu, Mbah Liem juga memberi pesan yang tak dilupakan Mbah Bani.  

"Merah Putih dijaga!

NKRI utuh!

Indonesia jaya!"

Mbah Bani ingat, saat menyampaikan itu Mbah Liem bersemangat, luar biasa. Tidak kalah dengan semangat kader NU saat ini ketika menggaungkan yel-yel khas NU, seperti Siapa Kita, NKRI, Pancasila, dan lainnya.

Baca Juga: Humor Gus Dur, Copet Tertangkap di Terminal Joyoboyo, Ternyata Punya Kartu NU, Terjadilah Dialog Lucu

"Setelah itu, kami sangat mantap untuk gedung NU. Pak Syamsuddin saat itu mau membereskan masjid Pranti, baru nanti membereskan gedung NU Banguntapan. Ternyata Pak Syamsuddin malah meninggal dulu," kenang Mbah Bani.

Tapi Mbah Bani tetap bahagia berseri, karena generasi penerus diberi kekuatan Allah untuk mewujudkan mimpi-mimpinya saat itu.

"Alhamdulillah, kepengurusan Pak Suko, Pak Rohwan, Pak Kyai Jamil dan lainnya bisa mewujudkan hadirnya gedung NU Banguntapan," pungkas Mbah Bani.***

 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler