Network
KESEHATAN-Kebanyakan orang kaya, khususnya yang tinggal di kota besar dan bergaya hidup hedonis, sarapan di restoran spaghetti pada umumnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehingga amat sulit untuk dipisahkan.
Dengan sarapan di restoran, mereka bisa menikmati menu-menu spaghetti yang sangat lezat di lidah dan cepat membuat kenyang. Pada dasarnya, kebiasaan ini kurang baikuntuk dilakukan karena berdampak buruk dapat menyebabkan kegemukan, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya.
Jika kebiasaan ini masih terus dipertahankan hingga beberapa tahun lamanya, tidak menutup kemungkinan akan membawa akibat yang fatal, yakni kematian di usia muda.
Baca Juga: Ingin Tahu Tips Pola Hidup Sehat? Yuk, Terapkan Mulai Saat Ini.
Karena zat yang terkandung di dalam spaghetti menjadi penyebab bahaya karena terlalu sering menyantap jenis makanan ini. Beberapa zat berbahaya tersebut antara lain superstarch, supergluten, dan superdrug. Dalam hal ini, superstarch adaalah kandungan pati di dalam spaghetti yang sudah dimodifikasi menjadi lebih banyak sehingga tidak mengherankan jika spaghetti lebih kenyal dan lembut.
Zat ini ternyata bisa meningkatkan kadar gula di dalam darah lebih dari dua sendok makan gula pasir.
Kemudian, supergluten dapat memicu inflammation atau perdagangan di dalam tubuh, dan menyebabkan kegemukan, serta mengundang datangnya penyakit kronis.
Adapun zat superdrug dapat membuat orang kaya seperti kecanduan makan spagetti setiap pagi. Efek kecanduan ini disebabkan sewaktu menyantap spaghetti, protein yang ada di dalamnya tersebut diubah menjadi rantai protein yang lebih pendek, yaitu polipeptida atau bisa disebut juga exorfin. Pengaruh rantai protein tersebut menyerupai endorfin. Superdrug dalam spaghetti ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk autisme dan skizofrenia.
Baca Juga: 10 Tips Sederhana Memulai Pola Hidup Sehat agar Panjang Umur.
