BERITA BANTUL - Ws Rendra merupakan sosok yang meleganda dalam dunia kesusastraan dalam bidang apapun.
Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya.
Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya dan tampil sebagai pembaca puisi yang berbakat.
Baca Juga: Puisi Rendra Tentang Kehidupan yang Melegenda Berjdul 'Sajak Potret Keluarga'
Ia juga mendapat julukan Burung Merak dengan karya-karya yang begitu fenomenal dan penuh kebebasan dalm setiap syairnya.
berikut dirangkum Beritabantul.com bait-bait Ws Rendra yang indah dan mempesona setiap pembacanya.
Sajak Bulan Purnama
(W.S. Rendra) Yogya, 22 Oktober 1976
Bulan terbit dari lautan.
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan.
Dan menjelang malam,
wajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan
kota Jakarta.
Langit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya.
Malam yang permai
anugerah bagi sopir taksi.
Pertanda nasib baik
bagi tukang kopi di kaki lima.
Bulan purnama duduk di sanggul babu.
Dan cahayanya yang kemilau
membuat tuannya gemetaran.
kemari, kamu ! kata tuannya
Tidak, tuan, aku takut nyonya !
Karena sudah penasaran,
oleh cahaya rembulan,
maka tuannya bertindak masuk dapur
dan langsung menerkamnya
Bulan purnama raya masuk ke perut babu.
Lalu naik ke ubun-ubun
menjadi mimpi yang gemilang.
Menjelang pukul dua,
rembulan turun di jalan raya,
dengan rok satin putih,
dan parfum yang tajam baunya.
Ia disambar petugas keamanan,
lalu disuguhkan pada tamu negara
yang haus akan hiburan.
Baca Juga: Puisi Rendra Melegenda dan Belum Banyak Diketahui yang Berjudul 'Sajak Gadis dan Majikan'
Demikian Puisi Ws Rendra yang berjudul Sajak Bulan Purnama, baca dan resapi apa makna sesunggunya pada puisi diatas.