Puisi Karya Taufiq Ismail 'Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang' Satire yang Sangat Epic

25 Mei 2022, 14:30 WIB
Puisi Karya Taufiq Ismail 'Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang' Satire yang Sangat Epic /Tangkap layar Youtube Fadli Zon Official/

BERITA BANTUL - Karya puisi Taufiq Ismail sudah tak diragukan lagi menjadi puisi yang legend dan penuh makna.

Taufiq Ismail adalah seorang sastrawan yang sangat unik, puisi-puisinya mengandung makna yang sangat epic dan tak jarang berisi keritik dan sindiran.

Seperti salah satu puisi yang berjudul Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang. Taufiq Ismail menggambarkan sebuah peristiwa dengan bait puisi yang mempesona.

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Sembilan Burung Camar Tuan Yusuf' Baca dan Resapi Maknanya

Berikut ini puisi Taufiq Ismail dengan judul Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang.

Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang

(Taufik Ismail)

Sebuah orde tenggelam

sebuah orde timbul

tapi selalu saja ada suatu lapisan masyarakat di atas gelombang itu selamat

Mereka tidak mengalami guncangan yang berat

Yang selalu terapung di atas gelombang

Seseorang dianggap tak bersalah sampai dia dibuktikan hukum bersalah

Di negeri kami ungkapan ini begitu indah

Kini simaklah sebuah kisah

Seorang pegawai tinggi gajinya satu setengah juta rupiah

Di garasinya ada Volvo hitam, BMW abu-abu,

Honda metalik, dan Mercedes merah

Anaknya sekolah di Leiden, Montpellier dan Savana

Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan macam-macam indah

Setiap semester ganjil istri terangnya belanja di Hongkong dan Singapura

Setiap semester genap istri gelapnya liburan di Eropa dan Afrika

Anak-anaknya ¡­.

Baca Juga: Puisi Sajak Seonggok Jagung Karya Ws Rendra, Baca dan Resapi Apa Gunanya Belajar Bila Asing Dengan Masalahnya

Anak-anaknya pegang dua pabrik, tiga apotik dan empat biro jasa

Selain sepupu dan kemenakannya buka lima toko onderdil,

lima biro iklan, dan empat pusat belanja.

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Benteng', Baca dan Resapi Maknanya

Ketika rupiah anjlok terperosok, kepeleset macet dan hancur jadi bubur,

dia, hah!

dia ketawa terbahak-bahak karena depositonya dolar Amerika semua

Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit Barat,

jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat

Krisis makin menjadi-jadi

Di mana-mana orang antri

Maka 100 kotak kantong plastik hitam dia bagi-bagi

Isinya masing-masing:

Lima genggam beras, empat cangkir minyak goreng,

dan tiga bungkus mie cepat jadi.

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Kalian Cetak Kami Jadi Bangsa Pengemis', Baca dan Rasakan Dahsyatnya

Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi

dan masuk koran halaman lima pagi sekali

Gelombang mau datang,

Datang lagi gelombang setiap bah air pasang

Dia senantiasa terapung di atas banjir bandang

Banyak orang tenggelam toh mampu timbul lagi

lalu ia berkata sambil berdiri:

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Kembalikan Indonesia Padaku' Maknanya Sangat Dalam

Yaaa¡­ masing-masing kita kan punya sejeki sendiri-sendiri

Seperti bandul jam bergoyang-goyang kekayaan misterius mau diperiksa

Kekayaan¡­ tidak jadi diperiksa

Kakayaan¡­ mau diperiksa

Kekayaan¡­ tidak jadi diperiksa

Kekayaan¡­ mau diperiksa

Kekayaan¡­ tidak jadi diperiksa

Kekayaan¡­ harus diperiksa

Kekayaan¡­ tidak jadi diperiksa. 

Demikian puisi karya Taufiq Ismail yang berjudul Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Tags

Terkini

Terpopuler