Puisi Gus Dur, Aku Rindu Padamu Karya KH Dr Jamal Makmur Asmani

6 November 2022, 06:37 WIB
Puisi Gus Dur, Aku Rindu Padamu Karya KH Dr Jamal Makmur Asmani /facebook/jamal.pati/

BUDAYA - Ini adalah Puisi berjudul 'Gus Dur, Aku Rindu Padamu' Karya KH Dr Jamal Makmur Asmani, Pati, Jawa Tengah.

KH Dr Jamal Makmur Asmani adalah penulis produktif, baik berbahasa Indonesia maupun bahasa Arab, khususnya terkait ulama, pesantren, dan keislaman. 

Puisi yang berjudul 'Gus Dur, Aku Rindu Padamu' menyentuh hati siapa saja. Indah dan menyejukkan. 

Baca Juga: Curi Ikan KH Chudlori Tegalrejo, Gus Dur Pesta Makan Bersama Para Santri

Gus Dur adalah tokoh bangsa, guru bangsa, dan ulama yang diakui dunia. Gus Dur wafat pada tahun 2009, tapi makamnya tak pernah sepi sepanjang waktu. 

Pernah menjadi Presiden RI yang ke-4, Gus Dur tetap sosok yang dekat dengan rakyat, sampai level paling bawah sekalipun. 

Gus Dur adalah negarawan yang mengagumkan dan penuh keteladanan. Jejak pemikiran dan gaya hidupnya menginspirasi semua kalangan.

Berikut ini adalah puisi Gus Dur, Aku Rindu Padamu yang ditulis KH Dr Jamal Makmur Asmani.

Baca Juga: 2 Tahun Belajar di Tegalrejo, Gus Dur Dapat Ilmu Kelas Tinggi dari KH Chudlori

Gus Dur, Aku Rindu Padamu.

Saat bumi Indonesia dipenuhi letupan letupan ekspresi keagamaan yang marah,

aku terngiang kegigihan perjuanganmu menegakkan demokrasi dan hak asasi.

Saat bumi Indonesia latah dengan simbol tauhid dan keagamaan primordial,

aku teringat jejak pemikiranmu yang inklusif dan penuh toleransi.

Saat bumi Indonesia didominasi vested interest oleh para politisi haus kursi,

aku kagum kepada ketulusan dedikasimu untuk negeri.

Saat bumi Indonesia dicemari aksi demonstrasi yang menghabiskan energi demi nafsu segelintir anak negeri,

aku terkesima dengan kebesaran hatimu mencegah pasukan berani mati.

Saat bumi Indonesia dikuasai formalisme hukum agama,

aku teringat pemikiran sufistikmu yang menembus batas dinding dinding agama yang temporer dan nisbi.

Baca Juga: Gus Dur Dibentak Istri Protokol Istana, Kisah Lucu dan Menggemaskan

Saat bumi Indonesia diatur kemegahan dan kemewahan,

aku tak kuasa melihat kesederhanaan dan kesahajaanmu yang menginspirasi.

Saat bumi Indonesia menampakkan kesombongan dan kebakhilan,

kedermewananmu memecahkan bumi dan menyadarkan sanubari.

Saat bumi Indonesia hanya mengandalkan nasionalisme sempit,

kiprah dan jaringanmu di level dunia menghenyakkan kepicikan dan kelicikan yang dibungkus nasionalisme primordial yang sebenarnya untuk kepuasan diri.

Saat bumi Indonesia hanya memikirkan masa depan pribadi, keluarga, dan kelompoknya,

pusaran makammu menebarkan kerahmatan dengan izin Allah

untuk umat manusia tanpa henti

dan akan terus menjulang tinggi sepanjang matahari menyinari bumi pertiwi.

Tebuireng, Ahad, 4 November 2018.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler