BERITA BANTUL – Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya, sehingga salah satu tugas penting masyarakat Indonesia adalah melestarikan budaya tersebut. Apa sajakah budaya itu? Adzan Pitu misalnya.
Adzan Pitu adalah sebutan khusus untuk pelaksanaan adzan yang dikumandangkan oleh tujuh orang sekaligus secara bersamaan. Praktek adzan ini, di Indonesia hanya terdapat di Masjid Sang Cipta Rasa.
Masjid Sang Cipta Rasa adalah nama masjid peninggalan Sunan Gunung Jati yang terdapat di komplek Kraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat.
Baca Juga: Inilah 37 Daftar Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat yang Baru Ditetapkan
Adzan Pitu sebagaimana dikutip Beritabantul.com dari bernagai sumber, asal usul adanya Azan Pitu tersebut terdapat beberapa versi, Namun kali ini kami informasikan dalam bentuk satu versi saja.
Kendati terdapat banyak versi, namun di setiap versinya, Adzan Pitu pasti berkaitan dengan wabah penyakit, Tokoh Menjengan Wulung dan Tokoh Nyimas Pakung Wati.
Menjangan Wulung adalah nama seorang pendekar ilmu hitam atau adapula yang menyebutnya penyihir, yang memiliki kesaktian menyebar wabah penyakit. Ia sangat membenci dan menolak penyebaran agama Islam.
Nyimas Pakung Wati, adalah putri Tumenggung Cakrabuana yang dinikahi oleh Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah.
Diceritakan, tokoh Menjangan Wulung tidak suka masyarakat berbondong-bondong mendatangi Masjid Sang Cipta Rasa untuk beribadah.