Permainan Bebentengan yang Sangat Hits dan Populer di Tahun 1980-an Hingga Tahun 1990-an, Ini Penjelasannyanya

- 21 Februari 2022, 21:50 WIB
Permainan Bebentengan
Permainan Bebentengan /Tangkap Layar You Tube/This Is Bandung/

BERITA BANTUL- Bebentengan atau benteng adalah salah satu permainan yang sangat populer pada tahun 1980-an hingga tahun 1990-an.

Bebentengan diresmikan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda asal Jawa Barat oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022.

Permainan ini berkembang di perkotaan hingga pedesaan, sehingga tidak diragukan lagi kepopulerannya.

Bebentengan sebagaimana dikutip Beritabantul.com dari kanal You Tube, This Is Bandung, yang di unggah pada 2 Februari 2022 adalah sebagai berikut:

Bebentengan atau benteng, biasa dimainkan oleh anak-anak dalam bentuk berkelompok, biasanya terdiri dari 2 kelompok, dengan anggota sama banyak.

Baca Juga: Adzan Pitu, Peninggalan Budaya Unik yang Hanya Ada di Masjid Sang Cipta Rasa, Cirebon Jawa Barat

Bisa 4 lawan 4, 5 lawan 5, 6 lawan 6, atau 8 lawan 8, itu tergantung situasi dan kondisi.

Permainan ini biasanya dilaksanakan di halaman rumah, atau di lapangan, dan biasanya di tempat yang leluasa.

Biasanya benteng itu ditandai dengan patok atau oleh batu, atau oleh bata, atau apapun yang dijadikan sebegai penanda benteng mereka.

Cara mendapatkan poin atau kemenangan adalah dengan menginjak atau menyentuh benteng dari pihak lawan.

Di beberapa daerah bebentengan disebut juga dengan bermain prit-pritan atau juga rerebonan. Itu tergantung di mana permainan tersebut berkembang dan bertumbuh.

Cara bermanin bebentengan dalah dengan membagi 2 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah anggota yang sama.

Cara membaginya biasanya dengan hompimpah, swit atau yang lain, kemudian yang menang swit ikut yang menang, yang kalah swit ikut yang kalah, sehingga muncullah 2 kelompok.

Baca Juga: Inilah 37 Daftar Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat yang Baru Ditetapkan

Setelah terbagi menjadi dua kelompk, barulah dilakukan pembagian tugas dalam tim masing masing kelompok.

Tugas dalam masing-masing kelompok ini akan ditentukan siapa yang akan ditugaskan untuk menyerang dan siapa yang akan ditugaskan untuk bertahan.

Cara Menyerang dan Bertahan:

Adapun cara meyerang adalah dengan pergi menuju benteng lawan, namun untuk memenangkan permainan tidak semudah itu.

Cara vertahan adalah dengan memastikan tidak ada anggota pihak lawan yang berhasil menyentuh benteng.

Dalam menyerang atau bertahan akan ada yang tertangkap dan menjadi sandera di benteng lawan.

Dalam permainan ini, siapa yang lebih dulu melepas benteng akan kalah dengan yang belakangan melepas benteng.

Misal, kelompok 1 melepas anggota menuju benteng lawan, maka ia bisa ditangkap oleh pihak kelompok 2 yang baru melepas benteng.

Untuk menangkap anggota kelompok 2, kelompok 1 harus mengirim orang baru untuk menangkapnya.

Jadi, yang terakhir melepas benteng bisa menyerang lawan yang lebih awal melepas benteng.

Karena itu setiap menyerang, akan selalu berusaha kembali memperbarui pegangan pada benteng, agar bisa menangkap balik.

Hal itu dilakukan sampai anggota salah satu kelompok habis tersandera, setelah anggota lawan tersisa 1 orang, biasanya kelompok lawan akan menyrangnya bergerombol.

Dengan demikian pihak yang tersisa satu tidak akan mampu mempertahankan bentengnya.

Jika ada yang tersandera, akan ditempatkan di samping benteng pihak lawan, sandera ini bisa dibebaskan dengan menariknya dari penjagaan lawan, namun tidak mudah.

Dalam permainan ini, menang dan kalah ditentukan dengan salah satu pihak ada yang berhasil menerobos benteng, atau berhasil menyentuh benteng lawan.

Selain itu bisa juga dengan habisnya pihak lawan karena tersandra. Jika semua pihak lawan habis tersandera maka secara otomatis kelompok yang menyandera adalah pemenangnya.

Demikian informasi terkait permainan bebentengan yang rangkum dari penjelasan Dadan Permana, S,sn dan Eti Mulyati, S.Sen.,M.Si.***

 

Editor: Amrullah

Sumber: You Tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah