BERITA BANTUL - Mendengar nama Chairil Anwar mungkin sudah tidak asing lagi bagi pengamat ataupun pecinta sastra Indonesia.
Cahiril Anwar adalah seorang penyair dengan julukan Si Binatang Jalang, julukan yang ia dapat berkat pusinya yang berjdul "Aku".
Banyak sekali karya-karya puisi yang telah diciptakan oleh Chairil Anwar, salah satu pusinya yang juga terkenal adalah puisi dengan judul "Kepada Kawan".
Baca Juga: 'Hanya Ada Satu Kata: Lawan!', Puisi Wiji Thukul yang Tak Lekang Saat Demonstrasi
Berikut puisi Chairil Anwar yang berjudul Kepada Kawan, selengkapnya.
Kepada Kawan
Oleh: Cahairil Anwar
Sebelum Ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah terkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
Baca Juga: Puisi 'Aku' Karya Chairil Anwar, Karya Sastra yang Sangat Masyhur, Baca dan Resapi Maknanya
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan.
Baca Juga: Puisi 'Cinta dan Benci' Karya Chairil Anwar, Baca dan Resapi Maknanya
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi.
Baca Juga: Puisi Gus Mus: Pesona, Berisi Tentang Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!
Demikian puisi Chairil Anwar yang berjudul Kepada Kawan. Semoga bermanfaat. ***