Sajak Doa Orang Lapar, Puisi Rendra yang Menggelegar

- 18 Mei 2022, 06:54 WIB
Penyair dan sastrawan, Ws Rendra
Penyair dan sastrawan, Ws Rendra /Tangkapan Layar Kanal YouTube/Shaumi/

BERITA BANTUL - Namanya Willibrodus Surendra Broto, tapi lebih dikenal dengan sebutan WS Rendra. 

Puisi-puisi Rendra menggelegar dan menusuk, termasuk dalam puisinya bertajuk 'Sajak Doa Orang Lapar'. 

Kritis dan memberi pencerahan, itu pesan penting yang selalu disuarakan WS Rendra.

Baca Juga: Puisi 'Gugur' Karya Ws Rendra Tentang Perjuangan Membela Tanah Air Sampai Titik Darah Penghabisan

Sastrawan besar yang berjuluk 'Burung Merak' ini lahir di Solo pada 7 November 1935 dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah.

Ayah Rendra adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa di sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional.

Ibunya adalah penari serimpi di Keraton Surakarta. Masa kecil hingga remaja Rendra berada di kota kelahirannya.

Berikut ini adalah puisi Rendra yang bertajuk 'Sajak Doa Orang Lapar' yang membuka mata siapa saja tentang apa itu lapar.

Ditambahkan juga puisi bertajuk 'kupanggil namamu'. Simak keindahan dan pencerahan dari kedua puisi tersebut.  

Baca Juga: 10 Pantangan Adat Jawa Kuno Yang Dipercayai Bisa Membuat Sial, 'Nyapu Seng Resik, Ben Bojomu Ra Brewokan'

SAJAK DOA ORANG LAPAR

Kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam

Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin

Kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan

Baca Juga: Melalui Mimpi? Inilah Cara Khodam memberitahu Tuannya Jika Ia Telah Siap Melayani

Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran

Allah !
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin

Allah !
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca

Baca Juga: Baca dan Resapi Puisi Ws Rendra Tentang Cinta 'Surat Kepada Bunda Tentang Calon Menantunya '

Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam

Allah !
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu

Puisi selanjutnya adalah bertajuk 'kupanggil namamu'. Indah, saksikan sendiri dengan membacanya.

KUPANGGIL NAMAMU

Sambil menyeberangi sepi,
Kupanggili namamu, wanitaku
Apakah kau tak mendengar?

Malam yang berkeluh kesah
Memeluk jiwaku yang payah
Yang resah
Karena memberontak terhadap rumah
Memberontak terhadap adat yang latah
dan akhirnya tergoda cakrawala

Baca Juga: Puisi ' Sajak Seorang Tua Untuk Anaknya' Karya Ws Rendra, Baca dan Resapi, Hidup tidaklah untuk mengeluh

Sia-sia kucari pancaran matamu
Ingin kuingat lagi bau tubuhmu yang kini sudah kulupa
Sia-sia
Tak ada yang bisa kucamkan
Sempurnalah kesepianku

Angin pemberontakan menyerang langit dan bumi
Dan duabelas ekor serigala
Muncul dari masa silamku
Merobek-robek hatiku yang celaka

Berulangkali kupanggil namamu
Dimanakah engkau wanitaku?
Apakah engkau sudah menjadi masa silamku?

Demikian dua puisi Rendra yang indah dan menggelegar.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x