Puisi Nikmat Hidup Karya Buya Hamka, Sangat Dahsyat dan Bermakna

- 7 Juni 2022, 17:30 WIB
Puisi Nikmat Hidup Karya Buya Hamka, Sangat Dahsyat dan Bermakna
Puisi Nikmat Hidup Karya Buya Hamka, Sangat Dahsyat dan Bermakna /republika

BERITA BANTUL - Buya Hamka atau yang memiliki nama lengkap H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia.

Buya Hamka selain sebagai ulama dan sastrawan, Ia juga berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar.

Banyak sekali karya puisi yang diciptakan oleh Buya Hamka memiliki makna yang sangat mendalam dan tentang kehidupan.

Baca Juga: Saya Hampir Menyerah Kata Bijak Buya Hamka

Seperti salah satunya adalah puisinya Buya Hamka yang berjudul Nikmat Hidup. Berikut ini puisinya yang sangat dahsyat.

Nikmat Hidup

Setelah diri bertambah besar
ditempat ketjil tak muat lagi
setelah harga bertambah tinggi

orangpun segan datang menawar
rumit beredar ditempat ketjil
kerap bertemu kawan jang tjulas
laksana ombak didalam gelas
diri merasa bagai terpentjil

Baca Juga: Kata Bijak Buya Hamka tentang Pemuda

Walaupun musnah harta dan benda
harga diri djanganlah djatuh
binaan pertama walaupun runtuh
kerdja jang baru mulailah pula
pahlawan budi tak pernah nganggur
chidmat hidup sambung bersambung
kadang turun kadang membubung
sampai istirahat diliang kubur

Tahan haus, tahanlah lapar
bertemu sulit hendaklah tentang
memohon-mohon djadikan pantang
dari mengemis biar terkapar
hanya dua tempat bertanja
pertama Tuhan, kedua hati
dari mulai hidup sampaipun mati
timbangan insan tidaklah sama

Baca Juga: Kata Bijak Buya Hamka tentang Pendusta Agama, Bergetar Hati Saat Merenungkannya

Hanja sekali singgah ke’alam
sesudah mati tak balik lagi
baru ‘rang tahu siapa diri
setelah tidur dikubur kelam
selama nampak tubuh djasmani
gelanggang malaikat bersama setan
ada pudjian ada tjelaan
lulus udjian siapa berani

Djika hartamu sudah tak ada
belumlah engkau bernama rugi
djika berani tak ada lagi
separo kekajaan porak poranda
musnah segala apa yang ada
djikalau djatuh martabat diri
wadjahpun muram hilanglah sari
ratapan batin dosa namanja

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah