Menjelang Malam Satu Suro, Ini 3 Misteri Gunung Lawu, Gunung Terangker di Jawa yang Wajib Kamu Tahu

- 23 Juli 2022, 13:30 WIB
Menjelang Malam Satu Suro, Ini 3 Misteri Gunung Lawu, Gunung Terangker di Jawa yang Wajib Kamu Tahu
Menjelang Malam Satu Suro, Ini 3 Misteri Gunung Lawu, Gunung Terangker di Jawa yang Wajib Kamu Tahu /Instagram/@mountnesia

BERITA BANTUL - Menjelang Malam Satu Suro, ini 5 misteri Gunung Lawu, Gunung Terangker di Jawa yang Wajib Kamu Tahu.

Gunung Lawu merupakan salah satu gunung yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Baca Juga: MISTERI GUNUNG LAWU, Tempat Tinggal Kanjeng Sunan Singo Lawu dan Kyai Jalak Pengikut Prabu Brawijaya

Gunung Lawu termasuk salah satu gunung yang memiliki kisah mistis yang sangat angker bagi masyarakat Jawa.

Sudah banyak orang yang pernah merasakan ataupun memiliki kisah mistis saat mendaki Gunung Lawu.

Menurut cerita yang dipercaya masyarakat, Gunung Lawu merupakan tempat Prabu Brawijaya mengasingkan diri.

Bersama dua abdi dalemnya, yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong, Raja Majapahit terakhir itu menjadikan Lawu sebagai area pertapaan di sisa hidupnya.

Gunung Lawu juga memiliki tiga puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.

Gunung Lawu menyimpan segudang misteri bahkan disebut sebagai Gunung Terangker di Indonesia, tempat sarangnya makhluk halus.

Baca Juga: Gunung Lawu Besurban Awan, Habib Novel Alaydrus: Para Nabi dan Rasul Dapat Wahyu di Gunung

Sebagaimana dilansir Beritabantul.com dari YouTube Fakta sejarah dengan Judul 9 Misteri Gunung, Gunung Terangker di Indonesia yang tayang pada 29 Juli 2009.

Berikut 5 Misteri Gunung Lawu gunung Terangker di Indonesia

Pertama, Misteri Mitos Gunung Lawu Punya Nyawa,

Semua orang kiranya tahu bahwa gunung tidak memiliki nyawa. Namun, beda ceritanya dengan Gunung Lawu.

Gunung Lawu dengan tiga puncak ini dipercaya bisa mendengar setiap kata yang dilontarkan semua orang di sekitarnya.

Barang siapa yang berkata kasar atau tidak sopan, mereka akan mendapatkan balasan di akhir perjalanan.

Baca Juga: Inilah 4 Weton yang Bisa Menguasai Ilmu Ajian Serat Jiwo dari Khodam Gunung Lawu, Apakah Kamu Terpilih?

Kedua, Misteri Pasar Setan

Gunung Lawu juga dikenal dengan keberadaan pasar setan. Mitos ini pun menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat, khususnya di kalangan para pendaki yang pernah ke Gunung Lawu.

Tak sedikit cerita yang para pendaki yang pernah mendaki ke Gunung Lawu, mereka mendengar suara bising atau keramaian layaknya seperti di pasar. Akan tetapi itu hanyalah suara, namun penampakannya tak terlihat oleh mata.

Salah satu peringatan yang disampaikan adalah menolak tawaran atau barang yang dijual di lereng gunung.

Apabila seseorang mendekatimu dan menawarkan buah untuk dijual, ada kemungkinan besar ia bukan seorang manusia.

Mereka merupakan penghuni Gunung Lawu yang menempati pasar gaib atau pasar setan.

Lokasinya tepat di lereng gunung, beberapa meter dari garis awal.

Selain diminta menolak tawaran, para pendaki juga disarankan untuk melempar koin atau uang kecil, lalu mengambil batu setelahnya.

Ini merupakan ritual kecil untuk menandakan kita sudah membeli sesuatu sehingga tidak akan didekati penjual gaib.

Baca Juga: Inilah 4 Weton yang Akan Menjadi Wadah Terkuat dari Khodam Singo Lawu dari Gunung Lawu, Bersiaplah

Ketiga, Misteri Dendam Prabu Brawijaya

Putra Brawijaya yang bernama Raden Patah mendirikan kerajaan Islam yaitu kerajaan Demak yang menjadi kerajaan besar di Jawa.

Brawijaya gagal membujuk Raden Patah untuk kembali ke kerajaannya dan menolak jika kerajaan Demak menjadi bawahan kerajaan Majapahit.

Berawal dari pemberontakan menantunya sendiri, Brawijaya pindah ke kerajaan Demak. Raden Patah mengajak ayahnya untuk memeluk agama Islam namun beliau menolak.

Brawijaya tidak ingin terus berdebat yang hanya akan menyebabkan peperangan dengan putranya sendiri. Akhirnya Brawijaya memilih melarikan diri bersama pengikutnya ke Gunung Lawu

Prabu Brawijaya sakit hati dan kecewa lantaran hidup dalam kejaran, Brawijaya mengucap sumpah. Dia melarang seluruh keturunan Adipati Cepu maupun orang dari Cepu naik ke Gunung Lawu.

Hingga sekarang, pendaki dari daerah tersebut nggak berani ke Gunung Lawu. Mereka yakin jika nekat melanggar akan celaka.

Baca Juga: Inilah 10 Tuah Kesaktian Bagi yang Mampu Menaklukkan Penunggu Gunung Lawu, Diantaranya Ajian Brama Kumbara

Keberadaan Prabu Brawijaya di Gunung Lawu ditandai dengan adanya batu nisan yang dipercaya sebagai petilasan. Penduduk sekitar menyebutnya sebagai Sunan Lawu. Tempat itu pun dikeramatkan hingga kini.

Juru kunci Gunung Malang yang merupakan anak Gunung Lawu, Budiyanto, mengatakan, Lawu menjadi salah satu pusat budaya dan tempat sakral di Pulau Jawa.

"Misalnya Candi Ceto, Candi Sukuh, juga petilasan Raden Brawijaya di puncak Lawu yakni cungkup (rumah kecil yang di tengah-tengahnya terdapat kuburan)," kata ahli spiritual Jawa, Budiyanto

Menurut Budiyanto, Lawu merupakan gunung purba. Gunung ini juga tercatat pernah meletus dahsyat. Buktinya, kamu bisa menemukan batu-batu berukuran besar bertebaran di sekitar kaki gunung.

"Contohnya batu yang ada di depan monumen Bu Tien di Desa Jaten. Ukurannya cukup besar dan dan sangat berat. Belum lagi yang berada di wilayah Matesih, Karangpandan, dan yang lainnya, " jelasnya.

Baca Juga: Inilah 10 Tuah Kesaktian Bagi yang Mampu Menaklukkan Penunggu Gunung Lawu, Diantaranya Ajian Brama Kumbara

Gunung Lawu juga terkenal akan keragaman flora dan fauna yang sampai saat masih terjaga kelestariannya. Masyarakat disana sangat takut merusak hutan sekitar Lawu. Mereka yakin bakal terkena tuah penjaga gunung.

"Jika kita menjaga alam, ia akan menjaga kita dengan baik," pungkasnya.

Demikian diantara misteri-misteri yang ada di Gunung Lawu. ***

 

Disclaimer: Artikel ini pertama kali diunggah di Deskjabar.pikiran-rakyat.com dengan judul "9 Misteri Gunung Lawu, Gunung Terangker, Dendam Prabu Brawijaya hingga Suara Rintihan Wanita Kesakitan"

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah