Network
PUISI - Di Tengah Perjalananku, Puisi Cak Nun tentang Perjalanan Jauh yang Penuh Gemetar.
Jalan hidup Cak Nun adalah perjalanan panjang yang penuh warna. Dalam berbagai forum dan panggung, Cak Nun sering mendapat jutaan pujian yang tak terkira.
Tapi dalam konteks tertentu, Cak Nun juga bisa mendapatkan hujatan dan cacian yang meruntuhkan kebesarannya.
Baca Juga: Menertawakan Diri Sendiri, Puisi Cak Nun tentang Kematian Tak Menunggu Usia Petang
Ketika potongan videonya menyebut Jokowi sama dengan Firaun, Cak Nun mendapatkan kecaman dan cacian jutaan netizen dari seluruh Indonesia.
Perjalanan hidup Cak Nun memang unik. Jalan hidupnya terkadang sangat terjal, tapi terkadang penuh harum seperti bunga-bunga indah.
Merefleksikan jalan hidup Cak Nun itu ternyata direkam dalam puisinya sendiri yang bertajuk 'Di Tengah Perjalananku'.
Mari simak Di Tengah Perjalananku, Puisi Cak Nun tentang Perjalanan Jauh yang Penuh Gemetar.
Di Tengah Perjalananku
Di tengah perjalananku yang jauh
Aku ketemu engkau
Aku menjadi gemetar
Aku berhenti. Aku diam lama sekali
Selalu saja aku
Menghubungkan apa-apa dengan Tuhanku
Barangkali karena rindu
Yang tak tertahankan kepada-Mu
Aku melihatmu terbang ke angkasa
Seperti burung yang amat jauh
Suaramu seperti memanggil-manggilku
Tetapi aku selalu ragu
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Novia Kolopaking Istri Cak Nun
Di dalam diamku, aku terengah-engah
Mataku kabur
Dan jiwaku yang tercengang
Dipenuhi oleh gelombang-gelombang
Kekasihku, siapakah sebenarnya engkau ini
Yang membuatku selalu hilang
Bukankah engkau ini si Anui
Tetanggaku di Darmokali?
Surabaya 77
Demikian Di Tengah Perjalananku, Puisi Cak Nun tentang Perjalanan Jauh yang Penuh Gemetar.***
