BERITA BANTUL – Surah Al-Kafirun merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw. sebagai jawaban atas ajakan orang-orang kafir Mekkah untuk bergantian dan saling tukar dalam menyembah tuhan.
Surah ini juga termasuk surah yang pendek dan mudah dihafal. Sementara itu, ayat 1 dari surah ini merupakan bentuk panggilan kepada orang-orang kafir.
Beginilah lafalnya:
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!”
Baca Juga: Keindahan Surah Al-Ikhlas, Begini Penafsiran Al-Hallaj
Dikutip dari buku Tafsir Al-Hallaj (Penerbit Alifbook, 2020), ayat tersebut ditafsirkan sebagai berikut:
Allah membebankan perintah-Nya dengan berbagai cara. Sebagian dari mereka ada yang diminta untuk beribadah dan diberi kebahagiaan berupa penghabdian-pengabdian tertentu, sebagaimana Allah firmankan kepada salah satu nabi-Nya, “Sembahlah Tuhanmu sampai datang padamu al-yaqin!”
Engkau tidak akan meraih hakikat pengabdian dengan kerja keras. Ada juga perintah Allah yang diucapkan kepada orang-orang kafir, yaitu seperti saat Allah memerintahkan nabi-Nya untuk berkata kepada orang kafir, “Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah.”
Baca Juga: Surah Al Kafirun Lengkap dengan Teks Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Ringkasnya
Seruan dari surah Al-Kafirun tersebut ialah orang-orang kafir. Lantas, siapakah orang kafir itu?
Menurut Ibn ‘Arabi, orang-orang kafir yang menjadi objek dalam surah Al-Kafirun tersebut ialah orang-orang yang menutupi cahaya potensi mereka yang original dengan kegelapan sifat-sifat nafsu dan jejak-jejak tabiat sehingga mereka terhalang dari Allah oleh hal selain-Nya.
Sementara itu, Ibn Ajibah menjelaskan bahwa orang kafir yang terdapat dalam surah tersebut adalah orang kafir tertentu yang Allah sejatinya tahu bahwa mereka tidak akan beriman.
Baca Juga: Membakar Al-Qur'an yang Sudah Rapuh, Ini Pendapat Muhammadiyah
Demikianlah penafsiran Al-Hallaj tentang ayat pertama dari surah Al-Kafirun.***