BERITA BANTUL – Ada banyak fenomena alam yang terjadi di dalam kehidupan kita. Di antaranya yang membuat heboh adalah fenomena awan yang membentuk lafal Allah di angkasa.
Bagaimana dengan fenomena itu? Allah menampakkan kekuasaan-Nya yang hebat dan agung?
Gus Baha pernah berkomentar tentang fenomena alam berupa sekumpulan awan yang membentuk lafal Allah di angkasa.
Lantas, apakah itu mukjizat? Apakah Allah sedang marah?
Baca Juga: 5 Dosa Lisan dalam Keseharian, Bisa Disebut Jadi Munafik Kata Habib Quraisy Baharun
Banyak orang yang terburu-buru dalam memaknai fenomena alam tersebut. Segala fenomena alam yang membentuk lafal Allah dalam bahasa Arab dianggap oleh banyak orang sebagai mukjizat.
Mukjizat adalah segala sesuatu yang terjadi secara di luar nalar dan itu sebagai bentuk kuasa Allah dan bukti kebenaran dari kenabian seseorang yang diutus.
Dengan demikian, sejatinya mukjizat itu terkait erat dengan kenabian. Hanya para nabi dan atau para rasul yang bisa menampakkan mukjizat tersebut.
Oleh karena itu, di masa sekarang, yang tidak ada nabi dalam keyakinan Islam, maka sebenarnya mukjizat itu tidak ada.
Akan tetapi, mukjizat kini mengalami pergeseran makna. Mukjizat kini dimaknai sebagai sesuatu yang terjadi di luar nalar dan tidak ada kuasa dari manusia untuk membuatnya, yang hal itu menampakkan kuasa Allah.
Oleh karena itu, ada hal-hal yang menarik dan membuat heboh, biasanya kemudian dianggap sebagai mukjizat. Contohnya seperti awan yang membentuk lafal Allah dalam bahasa Arab itu.
Dikutip dari buku berjudul Dawuh Cinta Gus Baha (2022), disebutkan komentar Gus Baha mengenai fenomena alam tersebut.
Gus Baha berkata, “Kadang kita terjebak bahwa melihat awan yang berbentuk lafal Allah, ranting pohon yang meliuk membentuk tulisan Allah, merupakan mukjizat. Padahal awan dan pohon yang biasa itu saja mukjizat dari Allah.”
Baca Juga: Beginilah Doa Rasulullah untuk Mohon Perlindungan atas Keburukan Amal yang Sudah dan Belum Dilakukan
Benarlah apa yang disampaikan oleh Gus Baha. Kita sebenarnya terjebak bahwa segala macam, seperti awan dan ranting pohon, yang membentuk lafal Allah itu mukjizat.
Kita tidak menyadari bahwa kekuasaan Allah itu mulai dari hal yang bisa dianggap remeh dan bahkan tidak kita jangkau. Kita baru mengingat Allah ketika ada lafal Allah yang dibentuk oleh awan dan ranting pohon.
Sejatinya, awan itu sendiri sudah mukjizat, itu kuasa Allah meskipun tidak membentuk lafal Allah. Pohon pun juga demikian.
Pada diri manusia juga terdapat kuasa Allah. Sementara itu, kita sering tidak sadar dan menganggap biasa saja padahal luar biasa.***