BERITA BANTUL – Ternyata Kh Nur Salim dan KH Maimoen Zubari yang dikenal sebagai tokoh cinta negara juga suka bercanda.
Hal ini diungkapkan langsung oleh anak dan murid KH Nur Salim dan KH Maimoen Zubair oleh Gus Baha, bahwa mereka dikenla sebagai tokoh cinta negara juga suka bercanda.
Berikut kisah dan fakta yang disampaikan oleh Gus Baha tentang dua guru, yaitu KH Nur Salim dan KH Maimoen Zubair yang dikenal sebagai tokoh cinta negara juga suka bercanda.
Baca Juga: Sanad Quran Gus Baha Sambung Kepada Mbah Dullah Salam, Keturunan Syekh Mutamakkin Kajen
Siapa yang tidak mengenal mana KH Nur Salim? Yang terpanmpang dalam nama lengkap seorang ulama muda cerdas dan alim Gus Baha.
Gus Baha memiliki nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nur Salim, yang artinya dia adalah putra dari KH Nur Salim.
Hal itu dibenarkan oleh Gus Baha dalam sebuah forum majlis ngajinya tentang sosok bapaknya yaitu KH Nur Salim.
“Bapak saya itu namanya Kiai Nur Salim, juga muridnya Mbah Moen,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Saat Haul Kajen, Gus Baha Pernah Jelaskan Ciri Kewalian Syekh Mutamakkin Kajen
Gus Baha juga mengaku bahwa sang bapak merupakan orang tua sekaligus gurunya dalam mengaji dan menghafal Alquran.
KH Nur Salim diungkapkan oleh anaknya itu bahwa ia merupakan sosok kiai yang sangat mencintai negara Indonesia.
Bahkan salah satu bentuk cintanya adalah mendirikan pondok Quran yang saat ini dikenal sebagai Pondok Pesantren LP3IA di Narukan tersebut.
Gus Baha juga mengaji dan belajar di Pondok al Anwar Sarang Rembang, yang diasuh oleh KH Maimoen Zubair kala masih sugeng atau hidup.
Ia mengaku bahwasannya gurunya adalah bapaknya sendiri KH Nur Salim dan Mbah Maimoen Zubair saja.
Gus Baha mengungkapkan bahwa kedua orang yang mendidiknya ini adalah tokoh kiai dan ulama yang sangat mencintai negara.
Namun mereka berdua juga sangat gemar dan memiliki hobi yang sama yaitu guyonan atau bercanda.
Dalam sebuah video eling gusti yang dilansir BeritaBantul.com tanggal 4 Agustus 2022, ia menyampaikan tentang dua sosok gurunya tersebut yang gemar bercanda.
Baca Juga: Jadwal Buka dan Lelang Selambu Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen 2022, Jangan Sampai Ketinggalan
Suatu ketika Gus Baha ketika masih kecil diajak oleh bapaknya ke pondok untuk mengaji, namun kembali lagi.
“Saya sama bapak itu pergi kepondok itu balik, karena bapak lihat para santri sedang senang karena pada guyonan (becandaan),” kata Gus Baha kepada para jamaah.
Kisahnya seperti berikut ini.
“Loh pak, kok balik, gak jadi pak?” tanya Gus Baha.
Baca Juga: Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen di Mata Cucunya, Gus Baha: Orang yang Kokoh
“Jangan, santri sedang guyonan, kasihan, kalau ada saya nanti bubar guyonan mereka,” jawab KH Nur Salim.
“Kenapa pak?,” tanya Gus Baha.
“Becanda itu gak gampang, untuk senang itu sulit, padahal tidak punya uang,” jawab KH Nursalim.
Gus Baha menegaskan bahwa bapaknya yaitu KH Nursalim adalah sosok kiai yang suka becanda, dan sangat ia hormati.
Baca Juga: Antara KH Said Aqil Sirodj dan Gus Baha Ternyata Satu Leluhur, Yaitu Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen
“Orang tidak punya uang, kiriman uang telat kok masih bisa becanda, itu mewah,” terang KH Nursalim.
“Aku tidak mau mengganggu barang mewah,” imbuhnya.
Itulah salah satu alasan dalam setiap majlis ngajinya, ia selalu guyonan atau bercanda dengan jamaahnya, karena bahagia itu mewah.
Gus Baha juga menyampaikan bahwa KH Maimoen Zubair juga sangat suka dengan santrinya yang senang dengan guyonan dan bercanda bersama.
“Saya itu sering, berkali-kali melihat Mbah Maimoen itu senang dan gembira melihat para santrinya bercanda di ndalem, itu Mbah Moen seneng,” ucap Gus Baha.
“Kok bisa pada senang ya ha?, padahal tidak punya apa-apa,” kata Mbah Moen.
Itulah ulasan dari sosok tokoh KH Nur Salim dan KH Maimoen Zubair yang dikenal cinta negara tetapi juga suka bercanda.***