Manusia Akan Mengalami 2 Kematian! Gus Baha: Seperti Jalaluddin Rumi, Ini Maksudnya

24 Desember 2022, 11:00 WIB
Manusia Akan Mengalami 2 Kematian! Gus Baha: Seperti Jalaluddin Rumi, Ini Maksudnya /Instagram.com/@gusbahaonline/

HIKMAH - Kematian adalah salah satu ketetapan Allah yang tak diketahui kapan datangnya. Gus Baha ungkap ada dua kematian yang akan dialami manusia.

Setiap yang bernyawa pasti akan mati, begitupula manusia sudah ditakdirkan Allah akan menemui ajalnya masing-masing. Namun datangnya kematian tak ada yang tahu.

Allah merahasiakan tentang kematian seseorang sebagaimana rezeki dan jodoh. Namun tanda-tandanya dapat dilihat.

Baca Juga: Hawa Nafsu Ternyata Berhala yang Paling Dimurkai Allah Kata Gus Baha, Sering Membuat Buta Hatimu

 

Kali ini Gus Baha justru mengungkapkan jikalau manusia akan mengalami kematian hingga dua kali. Apa maksud Gus Baha?

Gus Baha dalam salah satu pengajiannya yang dilansir Beritabantul.com dari channel You Tube Ngaji Gus Baha menjelaskan dua kematian yang akan dialami manusia.

Gus Baha mengungkapkan, Kematian Pertama Gus Baha menceritakan tentang dan ahli tauhid ketika mereka menghadapi ajal yang telah tiba.

Orang yang ahli tauhid itu dalam hidupnya tidak pernah merasa kesulitan. Bahkan para ulama zaman dahulu ketika akan manfaat merasa tenang saja.

Para ulama mengalami kematian pertama dan kedua dengan dengan pengalaman yang tenang dan senang, bahkan bagian kedua menjadi momen yang seru.

Kematian pertama yang dimaksud Gus Baha adalah terjadi di zaman al-adan. Kematian inilah yang disebut sebagai mati sejati, yaitu terjadi saat manusia belum dilahirkan atau belum ada di dunia.

Baca Juga: Penjelasan Gus Baha tentang Kredit Motor, Riba atau Tidak?

Kematian Kedua, Gus Baha menjelaskan sebagai berikut:

Kematian kedua ini terjadi ketika manusia telah lahir di dunia lalu menjalani berbagai petualangan hidup di situ. Pada kematian kedua ini, setiap orang akan kembali menghadap Allah SWT.

"Misalnya ulama-ulama dulu mau mati ya tenang saja. Mati kedua itu mati paling menantang, menyenangkan sekali. Karena mati yang seru itu mati zaman al-adan. Misalnya saya kelahiran tahun '70. Tahun '40-'50 kan belum ada saya itu mati yang sejati karena al-adan, apa? Al-adan, tidak ada," kata Gus Baha.

"Mati yang nanti itu mati yang petualangan karena saya mati setelah menyaksikan kekuasaan Allah, setelah husnudzon sama Allah. Sehingga mati yang menuruti kerinduan, akan ketemu Sang Kekasih (Allah)," imbuh Gus Baha.

Baca Juga: Kalau Ingin Selamat dari Siksa Allah, Ikuti Nasihat Hadis Riwayat Abu Hurairah Ini Kata Gus Baha

Karena itulah sebagian ulama, contohnya seperti Jalaludin Rumi, merasa bahagia ketika ajal akan menjemput karena menganggap hal tersebut merupakan pertemuan kembali dengan Allah sebagai Sang Kekasih. Wallahu a'lam. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Tags

Terkini

Terpopuler