Jajan di Warung Makan pun Bisa Menjadi Bijak, Begini Keterangan Mencerahkan dari Gus Baha

24 Maret 2023, 05:20 WIB
Jajan di Warung Makan pun Bisa Menjadi Bijak, Begini Keterangan Mencerahkan dari Gus Baha /Berita Bantul/

BERITA BANTUL – Jajan di warung makan pun bisa menjadi bijak, begini keterangan mencerahkan dari Gus Baha.

Menjadi bijak itu memang butuh proses dan pengalaman yang banyak dalam kehidupan di dunia ini.

Gus Baha mencontohkan bapaknya sendiri untuk bersikap bijak dalam menghadapi segala hal, bahkan sekadar jajan di warung makan.

Yang ditonjolkan adalah senantiasa melihat sisi baiknya, sisi positifnya, ketimbang melihat sisi kurang baiknya atau malah justru sisi negatifnya.

Baca Juga: Nabi Isa Dianggap sebagai Tuhan, Mengapa Nabi Muhammad Tidak Demikian? Ini Alasannya Menurut Gus Baha

Dalam sebuah kesempatan, Gus Baha menyampaikan hal itu dengan mengutip nasihat bapaknya sendiri, yakni Kiai Nursalim. 

Berikut inilah yang disampaikan Gus Baha agar bisa hidup dengan berpikir secara bijak.

Gus Banya menyampaikan, “Bapak saya itu kalau bepergian sering mampir jajan di warung makan.”

“Kadang-kadang penjualnya itu kalau perempuan tidak pakai jilbab, kadang suasananya juga tidak begitu syariah,” tutur Gus Baha.

Baca Juga: Sudah Imsak, Apakah Masih Boleh Makan dan Minum? Simak Penjelasan Gus Baha Ini

Yang dimaksud Gus Baha tentunya warung makan di sini adalah warung makan biasa, bukan restoran mewah.

Warung makan biasa itu pada umumnya yang menjajaan makanan adalah seorang perempuan atau ibu-ibu yang tidak memakai jilbab sementara para pembelinya pun dari berbagai latar belakang sehingga terkesan tidak syar’i.

Hanya saja, sebagaimana yang disampaikan oleh Gus Baha, bapaknya justru sering jajan di warung makan yang seperti itu kalau bepergian.

“Kata bapak saya,” lanjut Gus Baha, “ketika seseorang menjual pisang goreng, menjual makanan dan menjual minuman, itu artinya ia ingin berdagang.”

Baca Juga: Lontarkan Pertanyaan tentang Mengejar Matahari saat Puasa, Gus Baha: Masih Menjadi Pertanyaan Besar

“Berdagang itu halal dan itu artinya ia ingin ikut sunnah Rasul bahwa transaksi itu baik dan mencari halal itu ibadah,” terang Gus Baha mengutip perkataan bapaknya.

Gus Baha pun mengambil kesimpulan bahwa segala sesuatu yang dihadapi itu hendaklah melihat sisi positifnya.

“Jadi,” kata Gus Baha, “kalau kita bisa ingat sisi baiknya, mengapa kita ingat sisi kurang baiknya?”

“Itu juga bagian dari kearifan yang menjadikan kita ini bijak,” terang Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Bahwa dalam Melakukan Kebaikan pun Harus Istighfar, Begini Alasannya

Setelah itu, Gus Baha memberikan nasihat bahwa menghadapi apa saja itu lihat sisi baiknya sebagaimana adab atau akhlak Rasulullah saw.

Tulisan ini disarikan dan diolah dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Ilmu Cinta Sejati.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Ilmu Cinta Sejati

Tags

Terkini

Terpopuler