Sebuah Seni untuk Berdebat dengan Orang Lain Menurut Imam Syafi’i, Perhatikan Etika Pentingnya

8 Mei 2023, 08:04 WIB
Sebuah Seni untuk Berdebat dengan Orang Lain Menurut Imam Syafi’i, Perhatikan Etika Pentingnya /Pixabay/geralt/

BERITA BANTUL – Sebuah seni untuk berdebat dengan orang lain menurut Imam Syafi’i. Hendaklah hal ini diperhatikan dan jangan asal komentar terhadap pendapat orang lain.

Berdebat memang menjengkelkan, terlebih lagi debat kusir yang ujung-ujungnya menjadi saling benci dan bermusuhan.

Ada baiknya kita memahami sebuah seni untuk berdebat yang dinasihatkan oleh Imam Syafi’i.

Sebagaimana dikutip dari buku berjudul “Biografi Imam Syafi’i” karya Dr. Tariq Suwaidan (Zaman, 2015), Imam Syafi’i selalu menjaga agar tetap bersikap santun saat berdebat.

Baca Juga: Keutamaan Ahli Ilmu Dibandingkan Ahli Ibadah Menurut Gus Baha

Imam Syafi’i adalah orang yang cerdas dan pandai berargumen sehingga ketika seseorang selesai berdebat dengannya, maka orang tersebut akan merasa puas.

Disebutkan oleh Muhammad Abu Utsman (putra Imam Syafi’i), “Aku tidak pernah mendengar ayahku berdebat dengan seseorang sambil mengeraskan suaranya.”

Imam Syafi’i pernah berkata, “Aku tidak pernah mendebat seseorang kecuali untuk memberinya nasihat dan aku tidak pernah mendebat seseorang dengan maksud ingin mengalahkannya.”

Dengan demikian, debat yang dilakukan oleh Imam Syafi’i bukanlah untuk menentukan kalah dan menang, apalagi mengalahkan lawan debatnya.

Baca Juga: Gus Baha Beberkan Manfaat Luar Biasa dari Ngopi: Agar Tidak Diusir oleh Allah

Lebih dari itu, Imam Syafi’i mendebat seseorang itu karena tujuannya adalah memberi nasihat, bukan mengalahkannya.

Imam Syafi’i berkata, “Jika kau memiliki kemuliaan dan ilmu yang berbeda dengan orang-orang dahulu atau yang sekarang, maka berdebatlah dengan tenang bersama orang yang kau ajak.”

“Sabar dan tidak memaksakan pendapat serta tidak sombong,” lanjut Imam Syafi’i.

“Akan bermanfaat bagimu,” lanjutnya, “tanpa perlu mengharap pamrih apa pun, jika seseorang mendapat manfaat dari humor santun dan hal yang asing baginya.”

Baca Juga: Nasab Habib Sholeh Tanggul Sampai Kepada Rasulullah SAW, Leluhurnya dari Yaman

Imam Syafi’i melanjutkan nasihatnya, “Sekali-kali jangan berkumpul dengan orang-orang yang menganggap dirinya menang atau orang yang menyombongkan diri.”

“Keburukan akan datang setelah semua sikap itu dan akan berakibat pada terputusnya silaturahmi dan sikap saling menjauhi,” tutur Imam Syafi’i.

Satu hal lagi yang sangat penting dalam seni berdebat menurut Imam Syafi’i, yakni agar tidak berdebat dengan orang bodoh.

Imam Syafi’i menasihati, “Jika seorang bodoh berbicara, janganlah kau jawab. Jawaban yang paling baik baginya adalah diam.”

Baca Juga: Ayat Quran dan Hadis Nabi yang Menegaskan Orang Mukmin Bersaudara

“Jika kau ajak orang bodoh itu berbicara, maka sama saja kau telah melapangkannya. Akan tetapi jika kau membiarkannya saja, maka ia akan binasa.”

Jika disimpulkan, beginilah seni berdebat menurut Imam Syafi’i:

  1. Bersikap sopan santun dalam berdebat.
  2. Mempunyai bekal ilmu pengetahuan sebagai argumentasi.
  3. Tidak mengeraskan suara dalam berdebat.
  4. Bersikap sabar dan tidak memaksakan pendapat sendiri kepada orang lain.
  5. Tidak merasa sombong dengan merasa menang.
  6. Berdebat bukan untuk mengalahkan melainkan memberikan dan menyampaikan nasihat.
  7. Menjauhi berdebat dengan orang-orang yang sombong.
  8. Tidak berdebat dengan orang bodoh.

Demikianlah sebuah seni untuk berdebat menurut Imam Syafi’i.***

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler