Network
“Saya pasti hadir di acara haul abah Guru Sekumpul, dikarenakan saya punya sejarah yang tidak pernah dilupakan seumur hidup," kisahnya.
Dalam jejak hidupnya, dirinya pernah menjadi perantau di Kalimantan Selatan. Ia mengembangkan bisnis dan sukses besar.
Warga Gresik itu punya kapal barang 2 buah, memiliki rumah sendiri, kendaraan pribadi, dan lainnya.
Dalam kondisi tertentu, akhirnya bisnisnya jatuh. Ia bangkrut dan mempunyai banyak utang.
Baca Juga: Manaqib Guru Sekumpul dalam Lirik Khobbiri yang Menyejukkan Hati
"Di tahun 1980, hidup saya tidak tenang, selalu dihantui hutang,” ceritanya sedih.
Tidak main-main, ia punya hutang sampai Rp5 miliar. Tiap hari dirinya dikejar-kejar hutang dari berbagai penjuru.
Hari-harinya sangat menyedihkan, karena seperti buronan polisi yang tidak enak semua tempat duduk yang ditempati.
“Cuma sisa duit untuk bertahan hidup Rp2 juta. Kemudian saya membuka warung sate di malam hari," lanjutnya.
Ia menikmati profesi barunya itu. Bagaimanapun, itu adalah pemberian dari Allah. Walaupun tetap saja ada sesuatu yang terasa janggal, karena dari kaya raya menjadi sangat sederhana.
