Kemudian Gus Miek berkata: "tiyang sepuh ingkang kepanggih lan titip kitab 5 jilid dateng panjenengan niku sejatine Nabi Khidir."
Baca Juga: Tongkat Sakti Syaikhona Kholil Hadirkan Sumber Mata Air yang Keramat, Letaknya Selatan Komplek Makam
Gus Miek menyerahkan 3 jilid kitab kepada Kyai Hasyim sambil menuturkan,
“niki damel panjenengan” (ini untuk anda) dan “dua jilid damel kulo” (2 jilid untuk saya)."
Mungkin itu sebabnya Kyai Hasyim tidak paham isi dua jilid kitab itu, mengingat Kyai Hasyim belum "maqom"nya untuk mempelajari 2 jilid kitab yang diperuntukkan Gus Miek.
Selanjutnya, Kyai Hasyim pun meminta barokah do’a kepada Gus Miek.
Singkat kisah, bibarokati Kyai Hasyim menyerahkan kitab serta dibarengi doa dari Gus Miek, kini pondok pesantren Darul Huda Mayak menjadi salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur dengan ribuan santri.
Baca Juga: Bertemu Rasulullah, Ulama Besar Suriah Saksikan Kewalian Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan
Kisah ini dituturkan Ifdlolul Maghfur, Alumni Pondok Mayak Ponorogo. Kisah ini dikutip dari Bangkitmedia.***