Juga, ada kertas-kertas kecil dalam kitab beliau sebagai tanda bahwa ada catatan penting yang harus digaris bawahi.
Baca Juga: Orang yang Makrifat Kepada Allah itu Cirinya Dia Terpenjara Kata Gus Baha, Begini Penjelasannya
Setelah Kiai Hasani wafat, kitab-kitab itu diwakafkan untuk perpustakaan Pondok Pesantren Sidogiri.
Cinta Ulama
Kiai Hasani muda adalah sosok ‘milenial’ yang cinta ulama. Beliau menyempatkan diri untuk sowan kepada para kiai.
Dari mereka Kiai Hasani mendapatkan ilmu, nasehat, dan doa berkah. Bahkan, ada yang mengatakan, kealiman Kiai Hasani diperoleh berkah doa seorang kiai dari Kedungloh, Kediri.
Nama kiai itu adalah KH. Ma’ruf, teman akrab abah Kiai Hasani Sidogiri, KH. Nawawie bin Noerhasan. KH. Ma’ruf dikenal sebagai wali Allah yang bisa bertemu langsung dengan Nabi Khidir.
Suatu hari, Kiai Hasani Nawawi Sidogiri sowan pada KH. Makruf. Kiai Hasani menceritakan tentang dirinya.
Lalu, KH. Makruf menanyakan apa sudah hafal nazham Al-Fiyah atau belum. Kiai Hasani Sidogiri dengan jujur mengatakan, tidak.