Network
Baca Juga: Antara KH Said Aqil Sirodj dan Gus Baha Ternyata Satu Leluhur, Yaitu Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen
“Kamu menghukumi orang lain itu pelit karena tamak. Berhubung kamu tamak, kamu kecewa lalu kamu menghukuminya sebagai orang pelit,” tutur Gus Baha.
Gus Baha lalu melanjutkan, “Kalau kamu tidak punya kepentingan terhadapnya, maka kamu tidak menghukuminya pelit.”
Oleh karenanya, seseorang itu pelit atau tidak justru tergantung dari sudut pandang kita sendiri. Hal itu sama dengan cewek yang sombong.
“Ada cewek cantik, kamu bilang sombong. Kalau kamu tidak punya rasa kepadanya, kamu tidak akan menghukuminya sombong,” ungkap Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan, “Saat kamu ingin mendapat perhatiannya sementara cewek itu tidak menyapamu, maka kamu bilang bahwa cewek itu sombong.”
Cewek itu bersikap sombong kepada kita kalau kita mempunyai rasa kepadanya. Ketika kita punya rasa kepadanya sementara ia tidak menyapa kita, lantas kita menghukuminya sombong.
“Kalau kamu tidak punya kepentingan, maka kamu tidak akan menghukumi demikian,” ujar Gus Baha.
“Contohnya,” sambung Gus Baha, “banyak cewek cantik yang kamu tidak kenal. Mereka berlalu lalang lewat tanpa menyapamu, kamu tidak menghukumi mereka sombong karena kamu tidak punya rasa kepada mereka, tidak punya kepentingan,” tegas Gus Baha.
