Menurut Gus Baha, Islam Itu Tidak Hanya Butuh Orang Saleh seperti Abu Bakar tetapi juga Jagoan seperti Umar

- 25 November 2022, 07:16 WIB
Gus Baha tuturkan keutamaan Abu Bakar dan Umar
Gus Baha tuturkan keutamaan Abu Bakar dan Umar /Tangkap Layar YouTube/Universitas Islam Indonesia/

BERITA BANTUL – Menurut Gus Baha, Islam itu tidak hanya butuh orang saleh seperti Abu Bakar tetapi juga jagoan seperti Umar.

Gus Baha mengisahkan bahwa ketika Nabi Muhammad saw. berdakwah secara sembunyi-sembunyi, Islam pun dikuatkan oleh keislaman Umar bin Khatthab.

Abu Bakar memang sahabat terdekat Nabi. Akan tetapi, Nabi juga butuh Umar untuk melakukan hal yang tidak bisa dilakukan Abu Bakar.

Berikut inilah kisah yang disampaikan oleh Gus Baha.

Baca Juga: Doa Sering Tak Barengi Kesadaran Sebagai Hamba, Gus Baha Sarankan Tidak Lakukan 1 Hal Ini

“Abu Bakar itu sebaik-baik sahabat Nabi. Akan tetapi, ada satu hal yang tidak bisa dilakukan olehnya,” tutur Gus Baha.

“Abu Bakar itu tidak cukup menakutkan di mata orang kafir. Abu Bakar itu orangnya sopan. Nabi sangat senang ketika Abu Bakar masuk Islam namun Nabi belum merasa lega,” lanjut Gus Baha.

Gus Baha lantas menceritakan bagaimana Umar masuk Islam.

Setiap kali Nabi berjalan di pasar Ukadz melihat ada seorang jagoan. Umar itu jagoan di pasar tersebut.

Baca Juga: Gus Baha Ceritakan Kisah Amr bin Ash yang Diprotes oleh Seseorang namun Dibela oleh Umar bin Khatthab

Umar itu bisa mendapat uang (makan) itu kalau gulat dan menang. Sementara itu, Umar selalu menang gulat.

Dia itu sangat suka menantang gulat. Lalu, kalau menang gulat maka mendapat hadiah.

Nabi pun berpikir kalau yang masuk Islam adalah orang ini, maka akan lebih baik. Islam itu butuh jagoan sudah sejak dulu.

Akhirnya Nabi itu berdoa, “Semoga Islam menjadi mulia dengan masuknya Umar.”

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Bahayanya Orang Khawarij, Orang Kafir Masih lebih Baik daripada Mereka

Menurut Gus Baha, ada sesuatu yang bahkan Abu Bakar sebagai sahabat Nabi terbaik pun tidak bisa memenuhi kebutuhan Islam.

“Termasuk menghadapi preman,” kata Gus Baha.

“Ketika Abu Bakar masuk Islam, orang kafir merasa biasa saja. Mereka masih tetapi menyiksa Bilal dan lain-lain,” terang Gus Baha.

Ketika didoakan Nabi, kalau tidak salah itu hari Kamis, yang mendengar doa itu adalah Ibn Mas’ud, maka saat bertemu dengan Umar, Ibn Mas’ud bilang, “Semoga engkau beruntung, Umar. Aku mendengar Rasulullah mendoakanmu.”

Baca Juga: Kalau Ingin Damai, Siapkan Alat Perang Sebanyak Mungkin Kata Gus Baha

Saat itu Umar masih jagoan preman. Umar juga tidak peduli dengan doa Nabi itu.

“Benar saja,” kata Gus Baha, “akhirnya Umar pun masuk Islam.”

Apa yang pertama dilakukan Umar setelah masuk Islam?

Nabi ketika itu masih menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam.

Baca Juga: Agar Hati Bersih dan Jernih, Gus Baha Berikan 5 Cara yang Dahsyat: Duduk dengan Orang Sholeh Kuncinya

Saat pertama kali masuk Islam, Umar sudah protes, “Ya Rasulullah. Kita ini orang benar kok sembunyi-sembunyi? Yang batil saja berani muncul, mengapa kita yang benar malah sembunyi?”

“Wahai Umar, saya mengkhawatirkanmu,” kata Nabi.

“Tidak perlu takut, wahai Rasulullah. Saya ini Umar,” tegasnya.

Gus Baha melanjutkan ceritanya, “Pernah dulu itu, Nabi di dalam rumah Arqam bersama Abu Bakar dan Sayyid Hamzah dibiarkan oleh Umar, ditinggal pergi.”

Baca Juga: Gus Baha Uraikan Etika Baca Shalawat dan Doa, Lebih Banyak Memuji Allah dan Rasulullah daripada Menyebut Hajat

Gus Baha lantas mengisahkan bahwa Umar mendatangi rumah-rumah mereka yang memusuhi Islam.

Umar mendatangi rumah Abu Jahal. Pintu rumahnya diketuk.

“Wahai Abu Jahal, apakah kamu tahu berita hari ini?” tanya Umar.

“Tidak tahu,” jawabnya.

Baca Juga: Orang Miskin namun Sombong, Apa yang Dibanggakan? Gus Baha: Na’udzubillah!

“Saya, Umar, sudah masuk Islam,” katanya. “Kalau kamu berbuat macam-macam terhadap Rasulullah, saya akan membunuhmu.”

Umar juga mendatangi Abu Lahab. Semua pun didatangi oleh Umar dan melakukan hal yang sama.

Keadaan pun menjadi berbalik. Orang kafir justru sembunyi.

“Artinya begini,” kata Gus Baha, “kalau kamu hanya berislam dengan khusyuk, maka tidak bisa memenuhi kebutuhan Islam.”

Baca Juga: Begini Penjelasan Gus Baha tentang Ijtihad Menjadi Orang Kaya

“Akan tetapi, kalau kamu preman, juga tidak bisa memenuhi kebutuhan Islam. Mengajar wudu, cara menghilangkan najis, itu semua tidak bisa dilakukan oleh preman,” ujar Gus Baha.

“Maksudnya, orang yang salehnya mencapai langit, tetap ada kebutuhan Islam yang tidak dapat dipenuhinya,” sambung Gus Baha.

Gus Baha lantas menasihati, “Makanya orang alim itu senang kalau punya santri jagoan karena kalau Islam itu diisi oleh orang biasa seperti Mustofa ini tidak cukup menakutkan bagi orang kafir.”

“Akan tetapi,” lanjut Gus Baha, “kalau yang menyukai kiai itu adalah preman, maka orang kafir pun akan takut kepada kiai.”

Baca Juga: Gus Baha Ceritakan Kisah Menarik di Balik Qulhu, Keutamaan Surah Al Ikhlas

“Oleh karena itu, sejak dulu itu kiai pasti disukai preman. Kamu tidak usah kaget,” terang Gus Baha.

Tulisan ini disarikan dan diolah dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Santri Gayeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah