Network
BERITA BANTUL – Alasan orang alim kalau shalat Jumat ada di saf belakang. Begini penjelasan Gus Baha.
Saf pertama dalam shalat memang mempunyai keutamaan yang luar biasa. Akan tetapi, sebagaimana cerita Gus Baha, orang alim malah shalat Jumat di saf belakang.
Tentu saja hal ini bukan karena menghindari keutamaan saf paling awal. Ada alasan tersendiri menurut Gus Baha.
Hal ini pernah disampaikan oleh Gus Baha pada acara haul ke-34 KH. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.
Baca Juga: Jangan Bertamu ke Rumah Orang Lain sebelum Hal Ini Terjadi Kata Gus Baha
Gus Baha pernah mendapatkan cerita dari seseorang. Dia bilang kalau dirinya pernah tidak suka dikunjungi oleh Mbah Moen (KH. Maemoen Zubair).
Ketika itu hari Jumat dan bertepatan dengan Jumatan. Orang itu bertindak sebagai khatib sementara Mbah Moen hadir di situ untuk menunaikan shalat Jumat.
Mbah Moen pun menyengaja berada di saf pertama.
Setelah itu, dia meriang karena ketika khotbah, yang dihadapi adalah Mbah Moen.
Baca Juga: Ucapkan Kalimat Ini Sebelum Masuk Rumah, Gus Baha: Setan Otomatis Akan Terusir!
Di lain waktu, orang tersebut berkunjung ke rumah Mbah Moen. Dia berkata, “Mbah, kalau berkunjung itu jangan pas Jumatan.” Orang itu lantas mengemukakan alasannya.
Semenjak kejadian itu, Mbah Moen kalau Jumatan itu di saf belakang.
Setelah menceritakan kejadian tersebut, Gus Baha berganti bercerita tentang Mbah Sahal (KH. Sahal Mahfudh).
Mbah Sahal juga demikian. Mbah Sahal itu kalau Jumatan datang ketika iqamat dan baru menggelar sajadah. Selesai shalat Jumat langsung pulang.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan tentang Sesajen dan Kalimat Tahlil, Modifikasi Tradisi Jawa Menjadi Islami
Gus Baha mengatakan, “Dulu saya juga merasa janggal, ada orang ‘alim ‘allamah kalau shalat Jumat, kok, di belakang. Ternyata memang tidak ingin menjadi problem bagi khatib.”
“Kamu bisa membayangkan,” lanjut Gus Baha, “saya khotbah di hadapan Mbah Mus (Gus Mus alias KH. Ahmad Mustofa Bisri)."
"Saya naik ke mimbar, lalu sembari memegang tongkat berkhotbah ushini nafsi wa iyyakum bi taqwallah,” tutur Gus Baha berkelakar yang diiringi tawa riuh.
Rupanya hal ini juga pernah terjadi pada Gus Baha.
Baca Juga: Bagi Hamba, Hanya Amal Ini yang Tersisa ketika di Akhirat Kelak Kata Gus Baha, Amal Apa Itu?
“Saya itu, kata banyak orang, bisa mengaji. Saya kalau Jumatan ada di saf belakang. Itu karena ada cerita seperti itu,” tutur Gus Baha.
“Ternyata benar,” lanjut Gus Baha, “khatib juga pernah bercerita kepada saya. Dia berterima kasih karena kalau saya kelihatan ketika Jumatan, maka saya dianggap musibah oleh khatib tersebut.”
Tulisan ini disarikan dan diolah dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal Krapyak TV.***
