Mbah Moen kalau Melihat Santrinya Khusyuk Itu Kesalnya Bukan Main Kata Gus Baha, Mengapa Bisa Begitu?

- 7 Desember 2022, 09:50 WIB
Gus Baha jelaskan bahaya khusyuk
Gus Baha jelaskan bahaya khusyuk /Tangkap layar YouTube Krapyak TV/Diolah Berita Bantul/

BERITA BANTUL – Mbah Moen kalau melihat santrinya khusyuk itu kesalnya bukan main kata Gus Baha. Mengapa bisa begitu?

Gus Baha contohkan bahaya orang yang khusyuk secara berlebihan karena itu karakter orang Khawarij.

Orang yang seperti itu pun pernah menuduh Nabi Muhammad saw. tidak berbuat adil dalam pembagian ganimah.

Gus Baha pun mengisahkan orang yang menjadi embrio dari karakter orang Khawarij tersebut.

Baca Juga: Susah Dapat Keturunan, Banyak Hutang dan Rezeki Susah? Baca Satu Kalimat Ampuh Ini, Kata Gus Baha

Karena menuduh Nabi tidak adil, Umar bin Khatthab pun marah dan meminta izin kepada Nabi untuk memenggal kepada orang tersebut. Akan tetapi, Nabi tidak mengizinkan.

Kata Gus Baha, kaum itu kalau shalat khusyuk sekali. Puasanya pun juga begitu. Akan tetapi, mereka gemar menuntut agama.

Gus Baha menasihati, “Makanya, jangan sampai kamu terlalu khusyuk. Guruku, Mbah Moen, kalau melihat santri khusyuk itu malah kesalnya bukan main. Bapakku juga demikian.”

“Menurutnya, itu sifat Khawarij,” ujar Gus Baha.

Baca Juga: Kiat Kaya Raya Nabi Ayub AS, Gus Baha: Ternyata Suka Wiridan di Kamar!

Gus Baha kemudian memberikan contoh orang khusyuk yang suka menuntut agama.

Orang datang ke masjid lantas shalat Tahiyatul Masjid. Sebelum shalat Jumat, ia shalat Qabliyah dulu. Setelah itu wiridannya lama.

Itu kalau khusyuk secara berlebihan, menurut Gus Baha, pasti ia akan banyak berkomentar.

Ketika melihat masjid kotor, ia protes, “Bagaimana, sih, petugasnya? Ada kotoran, kok, nggak dibersihkan?”

Baca Juga: Shalat Itu Mencegah dari Perbuatan Mungkar, Begini Alasannya Menurut Gus Baha

Melihat ada anak-anak kecil ramai di masjid ia berkomentar, “Ada anak kecil bermain di masjid, kok, dibiarkan saja?”

Ketika imam keliru, ia bilang, “Imam, kok, nggak becus!”

Ia itu berkomentar terus karena menganggap dunia itu harus ideal.

Menurutnya, ideal itu shalat Qabliyah, masjid bersih, ia beribadah di masjid tidak ada anak kecil yang mengganggu, ketika zikir kepada Allah orang lain tidak boleh gaduh, dan lainnya.

Baca Juga: Alasan Orang Alim kalau Shalat Jumat Ada di Saf Belakang, Begini Penjelasan Gus Baha

Menurut Gus Baha, itulah kebodohannya.

“Yang membuat anak kecil ramai bermain di masjid itu menurutnya iblis? Yang membuat anak kecil bermain itu Allah atau iblis? Tentu saja Allah,” lanjut Gus Baha.

Gus Baha mengatakan, “Itu karakter Khawarij. Kebenaran yang ia terima digunakan untuk mengadili orang lain.”

“Nanti kalau kamu jadi orang alim, harus jangan khusyuk. Pokoknya paksa sajalah seperti orang awam,” tutur Gus Baha.

Baca Juga: Jangan Bertamu ke Rumah Orang Lain sebelum Hal Ini Terjadi Kata Gus Baha

Gus Baha melanjutkan, “Sekali kamu membuat standar ideal, setan pasti menggodamu untuk mengadili orang lain. Kalau tidak percaya, buktikan saja!”

“Coba Rukhin ini shalat Tahajud seminggu saja, tidak usah sebulan,” lanjut Gus Baha memberikan contoh.

Menurut Gus Baha, nanti ketika melihat Mustofa dan teman-temannya, Rukhin berkomentar, “Hidup, kok, tidur terus, nggak pernah Tahajud! Padahal, hidup di dunia ini cuma sekali.”

“Baru Tahajud seminggu saja dia melihat orang tidur sudah muak,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Kalau Kamu sedang Tidak Punya Uang, Datang Saja ke Kuburan Kata Gus Baha

“Beda kalau dia jarang Tahajud, tenang saja dia,” ujar Gus Baha seraya berkelakar.

Gus Baha lantas memberikat nasihat, “Makanya, kata ulama, daripada kamu jadi banyak komentar karena Tahajud, lebih baik tidak usah.”

Tulisan ini disarikan dan diolah dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Santri Gayeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah