Gus Baha menyampaikan bahwa para santri ketika ada tanda imsak dari masjid, malah masih merokok.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Bahwa dalam Melakukan Kebaikan pun Harus Istighfar, Begini Alasannya
Ketika sudah masuk waktu imsak, santri pada berkomentar bahwa itu adalah waktu ihtiyat, yakni belum masuk waktu Subuh sehingga masih boleh merokok.
Ada pula santri yang dulu pernah mengaji ilmu falak bahwa ihtiyat dalam waktu imsak itu selama lima menit sehingga masih ada waktu untuk merokok.
“Repot menghadapi santri semacam itu. Mau dimarahi, itu santri pintar karena memang punya logika. Kalau dibiarkan saja malah semakin abai,” kata Gus Baha sambil berkelakar.
“Kalau yang khusyuk itu sudah jelas. Jam tiga sudah gosok gigi dan tahajud. Sudah jelas benar. Tapi memang biasanya ia tidak terlalu memahami hukum (fikih),” lanjut Gus Baha.
Gus Baha lantas menjelaskan perihal imsak tersebut untuk meluruskan perihal ihtiyat.
“Jadi,” kata Gus Baha, “misal imsak itu jam empat. Itu hakikatnya imsak itu jam empat lebih empat menit.”
“Ketika sudah jam empat lebih empat menit, itu hakikatnya sudah masuk waktu Subuh. Karena ihtiyat untuk memastikan bahwa waktu Subuh itu sudah benar-benar masuk, maka ditambah empat menit,” terang Gus Baha.