Baca Juga: Lontarkan Pertanyaan tentang Mengejar Matahari saat Puasa, Gus Baha: Masih Menjadi Pertanyaan Besar
Gus Baha menjelaskan bahwa Nabi Isa itu terlampau khusyuk dan dianggap sempurna oleh umat manusia pada zaman itu.
Lain halnya dengan Nabi Muhammad yang justru malah lebih menonjolkan sisi-sisi manusiawi dalam kehidupan beliau.
“Nabi Muhammad itu sering makan di pintu untuk menampakkan bahwa diri beliau itu manusia biasa,” ungkap Gus Baha.
Gus Baha menambahkan bahwa Nabi Muhammad itu seorang hamba seperti hamba pada umumnya makan.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Bahwa dalam Melakukan Kebaikan pun Harus Istighfar, Begini Alasannya
Jadi, menurut Gus Baha, Nabi Muhammad itu sisi-sisi kemanusiaannya harus ditonjolkan agar jelas mana Tuhan dan mana makhluk.
“Makanya,” ujar Gus Baha, “metode Nabi Muhammad itu lebih selamat.”
Secinta-cintanya umat pada Nabi Muhammad itu tidak pernah salah paham bahwa Nabi itu tuhan. Hal itulah yang disampaikan Gus Baha.
“Jadi, ini pengalaman bagi kita semua karena inti ibadah itu membedaan mana tuhan dan mana makhluk,” terang Gus Baha.