Hadirnya hati. Hadirnya hati harus dilatih terus-menerus, bila hati kemana-mana, maka segera paksa untuk kembali lagi. Insya Allah, hati akan terbiasa hudlur (hadir).
Kedua, Tafahhumul Ma'ani (memahami arti-arti dalam shalat).
Yakni berusaha untuk mampu memahami arti atau makna atas apa yang dikatakan dan sedang dilakukan.
Ketiga, Al Ijlal wat Ta'dzim (rasa mengagungkan dan memuliakan).
Yakni dengan adanya rasa mengagungkan dan memuliakan kepada Allah SWT.
Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan, hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil, yaitu tidak terlalu menghiraukannya.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Habib Umar bin Hafidz dan Istrinya dalam Merangkul Anak Muda Agar Cinta Islam
Keempat, Al Ijlal wat Ta'dzim Ma'al Haibah (rasa mengagungkan dan memuliakan yang disertai wibawa).
Yakni hendaknya rasa memuliakan dan pengagungan tadi diiringi dengan rasa haibah (kewibawaan).
Haibah adalah rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut shalat kita tidak diterima oleh Allah SWT.