Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan

- 25 Juli 2023, 09:50 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan
Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema Menjaga Persaudaan dan Kerukunan di Tengah Kebhinekaan /Pixabay/igorovsyannykov/

 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. " 

4. Islam menjungjung tinggi HAM setiap individu. Islam melihat bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar setiap individu. Tidak ada kesempatan sedikitpun bagi individu untuk merenggut hak-hak individu lainnya. Islam sangat menjunjung hak hidup setiap individu, menjaga hak-hak sosial setiap individu. 

Nilai-nilai humanisme menjadi ciri tersendiri dakwah Nabi SAW. Persamaan hak, persaudaraan, dan perdamaian terus digulirkan di tengah-tengah masyarakat Arab pada saat itu. Diskursus HAM dalam Islam dimulai dengan pernyataan Islam tentang persamaan derajat manusia di mata Allah, tanpa mengenal suku, bahasa dan status sosial. Dalam Al-Qur'an ditegaskan bahwa manusia telah diciptakan secara berbeda: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya:" Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (Qs. Al-Hujurat:13). 

Dari sini kemudian muncul konsepsi Islam tentang persamaan derajat di antara suku-suku yang berbeda itu. Bahwa dalam proses saling mengenal, semuanya didasarkan pada rasa persamaan derajat. Di sini Islam secara tegas menegasikan kehendak untuk meneguhkan superioritas satu bangsa atau suku di hadapan yang lainnya. Islam menegaskan bahwa kemuliaan derajat manusia tidak ditentukan oleh status duniawinya, melainkan status ketakwaannya. 

Di sini jelas bahwa Islam telah meletakkan dasar-dasar humanisme yang menempatkan manusia sejajar di hadapan Tuhan, sehingga tidak ada kasta atau status sosial di antara manusia. Hanya ketakwaannyalah yang dijadikan standar derajatnya. Itulah Islam yang selama ini kita anut. Bahwa Islam bukanlah sekedar ritual keagamaan, melainkan juga ritual sosial. 

Dan pengejawantahan ritual sosial ini salah satunya adalah dalam bentuk kebangsaan dan kenegaraan yang dilandasi oleh nilai-nilai solidaritas dan soliditas. Jika kita mampu menyelami Islam lebih dalam lagi, maka akan kita temukan sebongkah mutiara yang menjadi tonggak kedamaian dan kerukunan agama di bumi nusantara ini. 

Apa yang dituliskan dalam al-Qur'an bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, adalah sebuah tantangan bagi umat Islam untuk mewujudkannya.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah