Teks Khutbah Jumat Terbaru, Tema: Senyum Punya Nilai Tinggi dalam Ibadah

- 25 Mei 2023, 11:08 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru, Tema: Senyum Punya Nilai Tinggi dalam Ibadah
Teks Khutbah Jumat Terbaru, Tema: Senyum Punya Nilai Tinggi dalam Ibadah /pixabay/

KHUTBAH JUMAT - Teks Khutbah Jumat Terbaru, Tema: Senyum Punya Nilai Tinggi dalam Ibadah.

Khutbah Jumat kali ini menghadirkan tema sangat menarik, yakni beribadah dengan senyuman kepada sesama. 

Jangan sampai umat Islam putus asa tak mampu bersedekah. Padahal, sedekah bisa dilakukan dengan banyak cara. 

Baca Juga: Penjelasan Habib Novel Alaydrus tentang Membaca dan Mendengarkan Al Qur'an tanpa Wudhu

Senyum kepada sesama menjadi pintu raih pahala dan keberkahan dalam hidup. 

Berikut ini selengkapnya Teks Khutbah Jumat Terbaru, Tema: Senyum Punya Nilai Tinggi dalam Ibadah.

Khutbah I 

اَلْحَمْدُ للهِ أَرْشَدَنَا إِلَى طَاعَتِهِ وزَجَرْنَا عَنْ مَعْصِيَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ إِقْرارًا بِوَحْدَنِيَّتِهِ, وأَشْهَدُ أَنَّ مُحمّدًا رَسُولُ اللهِ اِعْتِرَافًا بِنُبُوَّتِهِ. والصَّلاةُ والسَّلامُ عَلَى مَنْ أَرْسَلَهُ اللهُ لِإِرْشَادِ الْعِبادِ, وعَلَى ألِهِ وصَحْبِهِ الْمُتَدِينَ إلَى سَبِيلِ الرَّشادِ. 

أَمَّا بعدُ. فَيَاأَيُّها الْمُسْلِمُونَ. أُوصِيْكُمْ ونَفْسِي بِتقوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَقَدْ قالَ الله تعالى في كِتابِهِ الكَرِيْمِ : وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ 

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah 

Dalam momentum yang penuh dengan keberkahan ini, marilah kita sebagai umat Islam untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan selalu menjalankan segala perintah-Nya dan berusaha menjauhi segala larangan-Nya. Di kala siang dan malam, dalam keadaan luang atau sempit terus berusaha selalu mengingat Allah. 

Mari kita menata niat. Sebab di antara tanda seorang punya niat yang baik dalam beramal adalah tidak malas, tidak gampang panik atau putus asa bila menemui kesulitan. Orang yang baik niatnya tak akan gampang menyerah dan kepada Allah senantiasa pasrah diri. Hal ini selaras dengan firman Allah Swt. 

وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ 

Artinya :” Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri “. ( Q.S. Lukman : 18 ).

Ibnu Katsir menjelaskan mengenai ayat di atas “Janganlah palingkan wajahmu dari orang lain ketika engkau berbicara dengannya atau diajak berbicara. Muliakanlah lawan bicaramu dan jangan sombong. Bersikap lemah lembutlah dan berwajah ceria di hadapan orang lain,"

Dari Abi Hurairoh R.A bahwa Rasulullah bersabda : 

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّكُمْ لَا تَسْعَوْنَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلْيَسَعُهُمْ منكم بَسْطُ الْوَجْهِ وحُسْنُ الْخُلُقِ. 

Artinya : “ Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia” (HR. Al Hakim dalam mustadroknya. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Para psikiater bersepakat, banyak pasien masuk rumah sakit jiwa karena mereka sulit untuk tersenyum atau tertawa. Ini merupakan sebuah bukti bahwa senyum itu adalah obat untuk menghilangkan gelisah dan sedih hati.

Kekuatan senyum itu dahsyat, membuat jiwa kita senang dan pikiran nyaman. Tersenyum dan tertawa dapat membahagiakan jiwa. Rasulullah Saw. adalah sosok yang paling berwibawa.

Di samping pemimpin umat, Beliau juga seorang nabi. Namun, beliau tetap mengembangkan senyuman bahkan tertawa.

Diriwayatkan jika Rasulullah Saw. tatkala tertawa, gigi gerahamnya sampai kelihatan. Rasulullah Saw. berarti tertawa lepas karea ledakan kebahagiaan dalam hatinya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله تعالى عنه قَال : جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقَالَ: هَلَكْتُ. قَالَ: وما شَأْنُكَ؟ قَالَ: وقَعْتُ علَى امْرَأَتي في رَمَضَانَ، قَالَ: تَسْتَطِيعُ تُعْتِقُ رَقَبَةً قَالَ: لَا. قَالَ: فَهلْ تَسْتَطِيعُ أنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ: لَا. قَالَ: فَهلْ تَسْتَطِيعُ أنْ تُطْعِمَ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ: لَا. قَالَ: اجْلِسْ فَجَلَسَ، فَأُتِيَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بعَرَقٍ فيه تَمْرٌ – والعَرَقُ المِكْتَلُ الضَّخْمُ – قَالَ: خُذْ هذا فَتَصَدَّقْ به قَالَ: أعَلَى أفْقَرَ مِنَّا؟ فَضَحِكَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ حتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، قَالَ: أطْعِمْهُ عِيَالَكَ. ( رواه االبخاري ). 

Artinya : “ Dari Abi Hurairah R.A ia berkata : “ Seorang lelaki menemui Nabi dan berujar ; Celaka aku !” “ kenapa denganmu ?” tanya Nabi. Dia menjawab, Aku menyetubuhi istriku di bulan Ramadhan.”

Nabi bertanya, Mampukah kamu membebaskan budak ?” ”Tidak,” jawabnya. Tanya Nabi, Apakah kamu bisa berpuasa dua bulan secara berturut-turut ?” “Tidak,” jawabnya. Tanya Nabi, Apakah kamu mampu memberi 60 fakir miskin ?”

“Tidak,” jawabnya. Nabi berabda ;” Kalau begitu duduklah.” Orang itupun duduk, dan Nabi membawakan segantang penuh kurma dan berujar : “ Ambilah kurma ini dan pergunakanlah untuk bersedekah !” orang tadi menjawab, “ apakah kepada orang yang lebih fakir dan miskin dari kami ?’’ Nabi pun tertawa hingga terlihat gigi serinya dan bersabda :” Berilah makan keluargamu dengannya !”. ( H.R. Bukhari )

Di balik senyuman terdapat kedahsyatan, orang akan merasa sejuk hatinya jika tersenyum padanya. Hal ini tentu saja senyuman yang positif yang tak bermaksud merendahkanya.

Setiap saat kita mendapatkan permasalahan hidup yang menjadi beban di dalam jiwa, sehingga jiwa terasa berat dan hati jadi susah dan kusut. Semua itu ibarat racun dalam tubuh. Cara mengobatinya ialah dengan tertawa atau tersenyum. Dengan tertawa dan senyum beban sedikit demi sedikit akan berkurang dan kita menjadi bahagia.

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang dirahmati Allah.

Senyum itu mahal bagaikan intan dan berlian. Bahkan lebih mahal dari itu. Maka sangatlah tepat dan cerdas orang bijak bersemboyan : “Jika aku diminta untuk memilih antara harta dan senyuman, maka yang ku pilh bisa tersenyum.”

Mengapa mereka lebih memilih senyuman daripada harta ? Karena senyuman mengandung kebahagiaan. Apa artinya harta yang melimpah jika dada dan jiwa kita terasa sempit.

Kekuasaan dan kedudukan tinggi tidaklah berguna jika jiwa kita tertekan dan penuh ketakutan. Bahkan dunia dan seisinya tidak ada artinya sama sekali jika kita bersedih dan bermuka kusam. Apa artinya jika punya istri yang cantik jika senantiasa tampat muka yang cemberut.

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah

Mari kita belajar tersenyum dengan menyaksikan alam dan berfikir tentangnya, mari kita perhatikan segala apa yang ada di sekeliling kita. Sesungguhnya bunga-bunga yang sedang mekar bersemi itu pada hakikatnya tersenyum.

Matahari pagi memancarkan cahaya senyuman kepada makhluk bumi. Gunung, tumbuh-tumbuhan, sungai, air terjun, hamparan laut semuanya tersenyum kepada kita. Burung-burung dan binatang tersenyum kepada kita. Oleh karena itu marilah kita belajar pada alam. Alam senantiasa seyum kepada kita.

Demikian halnya manusia. Jika di dalam diri manusia tidak ada rasa rakus, dengki, sombong, dan sifat buruk lainnya dalam arti yang menghalangi kita untuk susah tersenyum karena di dalam jiwa kita terdapat penyakit hati.

Orang akan susah tersenyum jika penyakit hati masih kuat bersarang di hatinya. Sifat-sifat buruk itu pula yang membuat kita tidak pernah menemukan kebahagiaan hidup dan kebebasan jiwa.

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at ynag berbahagia

Sekian khutbah singkat pada kesempatan ini, semoga kita dijadikan Allah sebagai orang-orang yang pandai tersenyum

بارَكَ اللهُ لِي ولَكُمْ فِي الْقُرْءانِ الْعَظِيمِ ونَفَعَنِي وإِيَّاكُمْ مِنَ الْآياتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ أَقُلُ قَوْلِي هذا وَأَسْتَغفِرُ اللهَ لِيْ ولَكُمْ ولِجَمِيعِ الْمٌسلِمِين فاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّه تعالى جَوادٌ كَرِيمٌ مَلِكُ بَرٌّ رَءُوْفٌ رَحِيمٌ. 

Khutbah II 

اَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ.وأَشْهدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ. وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ.اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنا على عَبْدِكَ ورَسُولِك محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَااتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ. ( أمّا بعدُ ) فيَآايُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تعالى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وما بَطَنَ وحافَظُوا على الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والجَماعَةِ .

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيه بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ. فَقالَ تعالى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَملائكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ على سيِّدِنا محمَّدٍ وعلى آلِ سيِدِنَا محمَّدٍ كَما صَلَّيْتَ على سيِّدِنا إِبراهِيمَ وعلى آلِ سيِّدِنَا إِبراهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ أَبي بَكْرٍ وعُمرَ و عُثْمانَ وعلِيٍّ وَعَنِ السَتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وعَنْ سائِرِ أَصْحابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ.

اللَّهمَّ لا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَة ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوالِ يَومِ الْقِيامَةِ. اللَّهمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسلمينَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ والمُشْركِينَ. ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ. اللَّهمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنا وأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنا. وَاجْعَلِ اللَّهمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ.

اللَّهمَّ اغْفِرْ لِلمُسلِمينَ والمُسلماتِ والمُؤْمنينَ والمُؤْمِناتِ الْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ والزِّنا والزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوءَ الفِتَنِ ما ظَهَرَ مِنْها وما بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا هَذا خاصَّةً وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسلمينَ عامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ.رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الآخرة حَسَنَةً وقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَكْبَرُ.

Demikian Teks Khutbah Jumat Terbaru, Tema: Senyum Punya Nilai Tinggi dalam Ibadah yang dikutip dari laman pesantren lirboyo.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x