Pada saat di depan Kyai Syukri yang pada saat itu masih hendak kuliah di Kairo, Gus Dur mengelap gelas tersebut menggunakan celana dalam.
Sambil melakukan hal tersebut, Gus Dur terus mengajak Kyai Syukri berbicara dengan santai, meski Kyai Syukri tampak kaget dengan hal tersebut.
Tak lama, Gus Mus memberitahukan jika air panasnya sudah siap. Maka, Gus Dur ke dapur untuk meracik kopi.
Gus Dur kemudian mengaduk kopi tersebut menggunakan sikat gigi sambil jalan ke ruang tamu.
Setelah sampai di ruang tamu, Gus Dur menyuguhkan segelas kopi yang masih lengkap dengan sikat giginya.
Cerita ini dikisahkan langsung Gus Dur kepada Cak Nun karena Cak Nun juga merupakan orang Gontor.
Cak Nun kemudian bertanya kenapa Gus Dur melakukan hal seperti itu kepada Kyai Syukri.
Gus Dur kemudian menjelaskan jika itu hanya kain biasa, hanya saja bentuknya celana dalam. Sebenarnya itu kain bersih karena belum pernah dipakai.
Oleh sebab itu, jika ada sesuatu jangan melihat bentuknya, tapi lihat esensinya. Jangan lihat wajah atau identitasnya, tapi perilakunya. Lihat fungsi dan manfaatnya, jangan lembaganya.