Fatimah Ingin Punya Pembantu Rumah Tangga, Ternyata Begini Jawaban Rasulullah kepada Putrinya

20 Juli 2022, 11:27 WIB
Fatimah Ingin Punya Pembantu Rumah Tangga, Ini Jawaban Rasulullah kepada Putrinya /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Sayyidah Fatimah ingin punya pembantu rumah tangga, ternyata begini jawaban Rasulullah kepada putrinya.

Dalam mengerjakan tugas rumah tangganya, Sayyidah Fatimah merasakan kesulitan yang membuat dirinya sangat lelah, karena tidak ada yang membantunya. 

Karenanya, Sayyidah Fatimah mengadu kepada ayahandanya, Rasulullah terkait kesulitan yang dialaminya itu.

Baca Juga: Sayyidina Hasan Cucu Rasulullah, Panutan Umat dalam Mengurai Konflik Politik

Keluarga Nabi Muhammad SAW bukanlah tipe keluarga dengan fasilitas lengkap dan mewah, padahal Rasulullah adalah pemimpin umat dan negara saat itu.  

Di sini, tak ada teladan hidup sederhana yang lebih indah dari teladan yang diberikan oleh keluarga Rasulullah itu.

Padahal jika mereka mau, lebih-lebih jika Rasulullah sendiri mengehendaki, kekayaan dan kemewahan apakah yang tidak akan dapat diperoleh beliau?

Tetapi sebagai seorang pemimpin yang harus menjadi teladan, sebagai seorang yang menyerukan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan serta persamaan, sebagai orang yang hidup menolak kemewahan duniawi, beliau hanya mengehendaki supaya ajaran-ajarannya benar-benar terpadu dengan akhlak dan cara hidup ummatnya.

Baca Juga: Kisah Fatimah Putri Rasulullah Sibuk Giling Tepung, Putranya Masih Bayi Menangis Keras, Langit Bergetar

Rasulullah mengehendaki agar tiap orang, tiap pendidik, tiap penguasa dan tiap pemimpin bekerja untuk perbaikan masyarakat.

Masing-masing supaya mengajar, memimpin dan mendidik diri sendiri dengan akhlak dan perilaku utama, sebelum mengajak orang lain.

Sebab akhlak dan perilaku yang dapat dilihat dengan nyata, mempunyai pengaruh lebih besar, lebih berkesan dan lebih membekas dari pada sekedar ucapan-ucapan dan peringatan-peringatan belaka.

Dengan praktek yang nyata, ajakan yang baik akan lebih terjamin keberhasilannya.

Sebuah riwayat yang berasal dari Imam Ali bin Abi Thalib sendiri mengatakan:

Sayyidah Fatimah pernah mengeluh karena tapak-tangannya menebal akibat terus-menerus memutar gilingan tepung.

Ia keluar hendak bertemu Rasulullah SAW. Karena tidak berhasil, ia menemui Aisyah RA.

Kepadanya diceritakan maksud kedatangannya.

Baca Juga: Detik-detik Sangat Mengharukan Pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah

Ketika Rasulullah datang, beliau diberitahu oleh Aisyah tentang maksud kedatangan Fatimah yang hendak minta diusahakan seorang pembantu rumah tangga.

Rasulullah kemudian datang ke rumah kami (Ali dan Fatimah-red).

Waktu itu kami sedang siap-siap hendak tidur. Kepada kami beliau berkata:

"Kuberitahukan kalian tentang sesuatu yang lebih baik daripada yang kalian minta kepadaku. Sambil berbaring ucapkanlah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali. Itu lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu yang akan melayani kalian."

Sambutan Nabi Muhammad atas permintaan putrinya agar diberi pembantu, merupakan sebuah pelajaran penting tentang rendah-hatinya seorang pemimpin di dalam masyarakat Islam.

Kepemimpinan seperti itulah yang diajarkan Rasulullah dan dipraktekan dalam kehidupan konkrit oleh keluarga Imam Ali RA.

Baca Juga: 3 Keteladanan Fatimah Putri Rasulullah dalam Berkeluarga, Sering Bekerja Bercucuran Keringat

Mereka hidup setaraf dengan lapisan rakyat yang miskin dan menderita.

Pemimpin-pemimpin seperti itulah dan yang hanya seperti itulah, yang akan sanggup menjadi pelopor dalam melaksanakan prinsip persamaan, kesederhanaan dan kebersihan pribadi dalam kehidupan ini.

Keterangan tersebut dikutip dari buku 'Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib' karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Islam tahun 1981.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler